KRjogja.com - Munculnya "run-cation", sebuah konsep gabungan antara lari (run) dan rekreasi (vacation) telah mendapatkan daya tarik yang signifikan secara masif seiring dengan meningkatnya minat wisatawan terhadap pengalaman yang bermakna dan berorientasi pada kesehatan. Di Indonesia, tren ini menawarkan potensi substansial bagi para pemasar pariwisata dan merek yang bertujuan menjangkau konsumen gaya hidup aktif, terutama generasi milenial dan Generasi Z. Melalui proses mengintegrasikan aktivitas lari dengan rekreasi berbasis destinasi, run-cation menghadirkan strategi pemasaran inovatif yang mampu membedakan produk wisata, meningkatkan keterlibatan pengunjung, dan merangsang pertumbuhan ekonomi lokal.
Run-cation sangat relevan di Indonesia karena bentang alamnya yang beragam, kekayaan budayanya, dan iklim tropisnya yang sepanjang tahun. Dari rute pesisir Bali hingga jalur dataran tinggi Bandung dan jalan-jalan budaya Yogyakarta, Indonesia memiliki beragam lingkungan alam dan perkotaan yang cocok untuk run-cation. Keragaman geografis ini memungkinkan para pemasar untuk mengembangkan paket run-cation yang ditargetkan dan menarik bagi berbagai segmen. Misalnya dari pelari kasual hingga atlet profesional dengan tambahan pengalaman baru. Poin pentingya adalah:
Experiential Marketing Baru
Wisatawan modern semakin menghargai pengalaman yang selaras dengan minat dan kesejahteraan personal. Pergeseran ini menandai transformasi dalam pemasaran pariwisata. Semula hanya berfokus pada destinasi, pemasar kini menekankan pengalaman. Run-cation sangat sesuai dengan pergeseran ini, menawarkan kombinasi unik antara aktivitas fisik, kebugaran, dan eksplorasi perjalanan.
Memperluas Branding Destinasi dan Keterlibatan Lokal
Memasukkan run-cation ke dalam upaya branding destinasi memungkinkan daerah untuk mempromosikan objek wisata yang kurang dikenal sekaligus mendukung pariwisata berkelanjutan. Rute lari dapat dirancang secara strategis untuk menonjolkan ekonomi lokal, mendorong partisipasi masyarakat, dan mendistribusikan arus pariwisata di luar wilayah perkotaan yang padat.
Integrasi Pemasaran Digital dan Influencer
Tren media sosial secara signifikan memengaruhi perilaku perjalanan di Indonesia. Run-cation menyediakan konten yang sangat mudah dibagikan. Seperti rute yang indah, momen di garis finis, dan rencana perjalanan berbasis Kesehatan yang secara alami selaras dengan image digital. Pemasar pariwisata dapat memanfaatkan daya tarik visual ini dengan berkolaborasi dengan influencer kebugaran, komunitas lari lokal, dan blogger perjalanan.
Manfaat bagi Merek dan Pemangku Kepentingan Pariwisata
Run-cation menawarkan manfaat berlapis bagi merek pariwisata dan non-pariwisata. Perusahaan pakaian olahraga dapat mensponsori rute atau menciptakan merchandise edisi terbatas, sementara merek F&B dapat memperkenalkan produk berbasis energi yang ditujukan untuk pelari. Maskapai penerbangan dan agen perjalanan dapat menggabungkan paket promosi, menawarkan tarif diskon selama acara lari besar. Run-cation cocok dengan sektor pariwisata kebugaran yang lebih luas, salah satu kategori rekreasi yang paling cepat berkembang. Mengaitkan identitas merek dengan kesehatan, keseimbangan, dan keberlanjutan, pemasar dapat membangun resonansi emosional yang lebih dalam dengan konsumen modern.
Contoh suksesnya adalah Borobudur Marathon yang diadakan di Magelang, di Kawasan Candi Borobudur. Sering disebut dengan “lebarannya pelari” yang setiap tahunnya menarik ribuan peserta internasional. Banyak pelari memperpanjang kunjungan mereka untuk menikmati pantai, kafe, dan atraksi budaya di Kawasan Borobudbur. Sehingga mengubah acara lomba menjadi pengalaman run-cation selama beberapa hari. Postingan di TikTok, Instagram, atau platform media sosial dan lainnya memperkuat visibilitas destinasi dan berfungsi sebagai dukungan autentik, yang memperkuat posisi merek destinasi tersebut. Vendor lokal dapat diintegrasikan ke dalam acara tersebut dengan menyediakan minuman, suvenir, dan pertunjukan budaya. Hal ini tidak hanya memperkaya pengalaman wisata tetapi juga memperkuat ekonomi lokal.
Run-cation merupakan strategi pemasaran inovatif yang menggabungkan gaya hidup, pariwisata, dan kebugaran. Bagi Indonesia, dengan kekayaan alam dan budayanya, tren ini dapat membedakan destinasi, merangsang bisnis lokal, dan meningkatkan visibilitas digital. Melalui kolaborasi strategis, paket pengalaman, dan keterlibatan berbasis komunitas, run-cation dapat menjadi alat yang ampuh untuk menarik segmen wisatawan baru dan mendefinisikan ulang lanskap pemasaran pariwisata Indonesia.
Tren apalagi ya setelah ini yang akan diproyeksikan menjadi strategi pemasaran berkelanjutan di masa mendatang? (Vonezyo Yupanzara Dharomesz, S.E., M.B.A., Dosen Program Studi Manajemen, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta)