opini

Idul Adha dan Ziarah Kemanusiaan

Kamis, 31 Agustus 2017 | 17:35 WIB

SEJATINYA, Idul Adha atau Idul Kurban tidak semata perayaan spiritual. Lebih dari itu, Idul Adha adalah maklumat sosial dan kemanusiaan. Di banyak sisi, Idul Adha memancarkan pesan kemanusiaan itu. Pertama, sejarah syariat Idul Adha sendiri bermula dari kisah Nabi Ibrahim yang mendapatkan perintah Allah untuk menyembelih puteranya, Ismail. Dengan keikhlasan dan ketundukan keduanya, saat akan melaksanakan perintah, Allah menggantinya dengan seekor domba.

Peristiwa tersebut merupakan pelajaran bagaimana Allah menjaga sisi kemanusiaan hamba-Nya. Tidak saja jiwa, tetapi juga menjaga perasaan dan hati, sebagaimana Allah menjaga perasaan hati seorang ayah (Ibrahim) kepada anaknya (Ismail). Dari peristiwa tersebut Allah juga mengangkat dan memuliakan manusia dibanding makhluk yang lainnya. Sebagaiman ditegaskan dalam Alquran : ‘Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam (manusia). Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami berikan mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.’(QS. Al-Isra’[17]: 70).

Merawat Ukhuwah

Selayaknya kita menjaga sisi kemanusiaan kepada sesama. Tidak saja menjaga fisik dari hal yang dapat melukai dan membahayakan jiwa, tetapi juga menjaga hati dan perasaan sesama dari kata, sikap bahkan kebijakan yang dapat mencederai rasa kemanusiaan dan keadilan. Apalagi, di tengah pergaulan politik dan sosial saat ini yang rawan akan bertebarannya caci-maki dan fitnah. Kisah Ibrahim tersebut juga memberikan peringatan bagaimana umat manusia seharusnya menjaga dan merawat ukhuwah dan tali kemanusiaan (QS. Al-Mumtahanah [60]: 4).

Kedua, nilai kemanusiaan juga diajarkan dalam pelaksanaan shalat Id, yang dalam fikih disyaratkan untuk berjemaah. Tidak ada pembedaan suku, strata sosial, jabatan, dan warna kulit. Semuanya membaur menuju satu tujuan, ridla Tuhan. Kebersamaan dan kesetaraan dalam jemaah inilah seharusnya dibawa dalam berjemaah membangun bangsa. Sehingga, persatuan dan kerukunan akan terus berdengung menjadi pilar dalam membangun negeri menuju bangsa yang beradab, yang menghargai kemanusiaan. Bukan menepikannya dan menggesernya dengan sikap diskriminatif.

Ketiga, nilai kemanusiaan juga tampak dalam anjuran menyembelih hewan kurban dan diperintahkan untuk membaginya kepada kaum fakir-miskin dan orang yang membutuhkannya. Bahkan,dalam syariat Islam, shohibul qurban (orang yang berkurban) dilarang mengambil daging hewan kurban melebihi sepertiganya. Justru, yang utama adalah menyerahkan seluruhnya atau mengambil sebagian kecil sebagai bentuk penghormatan dari syariat penyembelihan hewan kurban.

Inilah pesan tegas dari Nabi agar tidak ada monopoli kekayaan dan kekuasaan. Kesejahteraan adalah hak bersama yang selayaknya dinikmati semua. Karena itu, memonopoli kesejahteraan oleh sebagian elite dan golongan merupakan pengkhianatan nyata atas pesan Nabi melalui risalah kurban tersebut. Penutupan akses kesejahteraan kepada sesama juga merupakan pengingkaran kemanusiaan itu sendiri. Sebab, nilai fitrah kemanusiaan adalah saling membutuhkan dan membantu antarsesama. Pesan ajaran Idul Adha selayaknya ditangkap dan diwujudkan dalam perilaku keseharian semua kalangan. Sehingga, Idul Adha benar-benar memiliki daya perubahan dalam menata kehidupan manusia.

Dengan demikian, Idul Adha tidak sekadar ajaran yang sepi pesan. Tetapi maklumat bagi umat untuk mengunjungi dan menziarahi kemanusiaan serta melihat kembali kepedulian kita kepada sesama. Sebab, kemanusiaan adalah modal dasar membangun kesejahteraan umat dan bangsa.

Halaman:

Tags

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB