opini

Manajemen Pengunjung

Sabtu, 8 Juli 2017 | 13:15 WIB

Kedua, membuat rute keluar-masuk yang aman dan nyaman bagi pengunjung. Pola satu jalur untuk rute keluar-masuk atraksi wisata perlu dihindari pola, sebab berpotensi mengacaukan pergerakan wisatawan ketika terjadi keadaan darurat. Jadi, polanya bisa melingkar, berbentuk U, atau lainnya. Intinya adalah mengedukasi pengunjung untuk antri, tertib, peduli orang lain, dan efisien dalam beraktivitas wisata.

Ketiga, menyediakan jalur evakuasi yang steril dari rintangan sekecil apa pun dan menjamin keamanan optimal dalam situasi darurat. Banyak atraksi wisata alam berlokasi di tempat yang sempit, terjal, dan curam, seperti: goa alam, kawah, air terjun, dan sebagainya. Lokasi seperti ini mutlak memiliki jalur evakuasi.

Keempat, membuat tanda dan petunjuk tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pengunjung. Risiko buruk bencana alam dapat direduksi dengan ketersediaan tanda dan petunjuk yang berisi peringatan atau larangan. Misalnya, jarak nyaman dari pusat kawah atau larangan susur goa di musim hujan.

Memang masih ada salah tafsir bahwa manajemen pengunjung sarat dengan berbagai batasan-batasan, sehingga merugikan destinasi secara komersial. Karena itu ia sering diabaikan demi meraup keuntungan finansial secara instan, khususnya di musim puncak wisatawan.

Pandangan ini perlu diluruskan. Hasil manajemen pengunjung adalah lonjakan kepuasan wisatawan. Karena kepuasan tinggi, maka kesediaan membayar harga yang lebih mahal juga tinggi. Jadi, manajemen pengunjung yang profesional pasti mampu meningkatkan keuntungan finansial dengan jumlah pengunjung yang proporsional.

(Prof Dr Janianton Damanik. Guru Besar Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fisipol UGM dan Peneliti Senior di Pusat Studi Pariwisata UGM. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Sabtu 8 Juli 2017)

Halaman:

Tags

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB