opini

Manajemen Pendidikan Karakter

Senin, 13 Maret 2017 | 10:43 WIB

DALAM acara rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Presiden Jokowi mengingatkan peran serta guru di sekolah untuk memperkuat karakter. Dikatakan bahwa salah satu fokus pemerintah di bidang pendidikan saat ini adalah pembangunan karakter siswa dengan berbagai nilai positif khas Bangsa Indonesia. Karakter yang kuat diperlukan agar siswa tidak kehilangan jati dirinya di era global.

Pendidikan akan baik bila selalu dilandaskan nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab sebagai bentuk pembangunan karakter. Hal itu penting, seperti ditegaskan Presiden karena saat ini kualitas interaksi sosial semakin menurun. Di berbagai sendi kehidupan terjadi pergeseran nilai-nilai positif bangsa. Disinilah peran guru di sekolah dalam membangun pendidikan karakter menjadi penting dan strategis dengan menanamkan nilai kebhinekaan, etika dan moralitas.

Manajemen

Butuh manajemen pendidikan yang memudahkan dalam melakukan transformasi pendidikan nilai demi melahirkan sikap dedikasi dan berkarakter. Dengan pendidikan yang baik, membentengi bangsa dari pengaruh negatif dan membentuk etika/ moral yang disegani bangsa lain.

Begitu pun manajemen tanggung jawab warga sekolah (guru dan siswa) terhadap kemajuan suatu bangsa dalam mewujudkan kedamaian dan keberadaban. Seperti tertulis dalam Pembukaan UUD 45, melindungi segenap Bangsa Indonesia mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan secara formal diatur dalam pasal 31 ayat (1) UUD 45, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Secara spesifik dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan diaplikasikan dengan peraturan pelaksanaan lainnya.

Lalu bagaimana membangun pendidikan karakter dan transformasi pendidikan di era global? Jangan sampai salah arah saat mengelola pendidikan. Karena kaum muda menjadi ujung tombak sebagai generasi penerus. Maka pendidikan berkarakter harus diperkuat. Sebab ancaman di era global tidak bersifat fisik, lebih pada bidang idiologi, ekonomi dan sosial budaya.

Fokus kepada kaum muda penting, karena Indonesia mulai menikmati bonus Demografi mulai tahun 2010 samai tahun 2050. Bonus Demografi merupakan keadaan dimana jumlah penduduk produktif (15-64 tahun) lebih besar dibandingkan jumlah penduduk muda (di bawah 15 tahun) dan lanjut usia (65 tahun ke atas). Puncaknya tahun 2020-2030. Bonus demografi ini memberi peluang terjadinya berbagai perubahan, maka butuh pendidikan yang baik.

Pendidikan Karakter

Halaman:

Tags

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB