opini

Muhammadiyah, Perspektif Islam Berkemajuan

Kamis, 17 November 2016 | 08:10 WIB

ISLAM sejatinya merupakan agama yang membawa misi kemajuan untuk membangun peradaban dalam kehidupan umat manusia semesta. Inilah yang disebut dengan istilah Islam sebagai Din al-Hadlarah, yakni Agama Berkemajuan. Banyak sekali kandungan ajaran dalam Islam berbagai hal tentang kemajuan hidup manusia, yang harus diwujudkan dalam peradaban yang utama atau berkeunggulan.

Islam berkemajuan bukan hanya norma ajaran, tetapi menyejarah. Pada masa Nabi Muhammad selama sekitar 23 tahun Islam telah mengubah bangsa Arab yang jahiliyah menjadi agama yang membawa pencerahan peradaban, sehingga terbentuk peradaban alMadinah al-Munawwarah. Setelah itu selama berabad-abad lamanya Islam menjadi agama yang membangun peradaban dunia, yang melahirkan era kejayaan Islam modern: The Golden Age of Islam, masa keemasan Islam.

Islam di Indonesia juga membawa perubahan ke arah kemajuan, yang prosesnya tidak sekali jadi. Pada awalnya Islam masuk ke Indonesia berhadapan dengan kebudayaan masyarakat Indonesia yang bertumpu pada stratum masyarakat petani yang banyak dipengaruhi oleh kepercayaan animisme (Dobbin, 2008: 185). Sejak itu seiring dengan kehadiran para penyebar Islam yang berpikiran maju atau pembaruan, maka terjadi proses pengembangan keislaman yang adaptif terhadap perubahan dan kemajuan.

Kehadiran Muhammadiyah

Muhammadiyah yang berdiri pada 8 Dzulhijjah 1330 H / 18 November 1912 hadir untuk menyambung matarantai kejayaan sejarah Islam khususnya yang berorientasi pada kemajuan. Muhammadiyah hadir untuk melakukan pembaruan atau pencerahan dari kondisi umat Islam dan Bangsa Indonesia yang kala itu terjajah sekaligus tertinggal dalam banyak aspek kehidupan. Inilah spirit awal dari Muhammadiyah dalam menggagas dan mewujudkan Islam sebagai agama berkemajuan.

Kelahiran Muhammadiyah menurut Prof Mukti Ali memiliki misi utama yaitu: (1) Membersihkan Islam di Indonesia dari pengaruh dan kebiasaan yang bukan Islam; (2) Reformulasi doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran modern; (3) Reformulasi ajaran dan pendidikan Islam; dan (4) Mempertahankan Islam dari pengaruh dan serangan luar (Mukti Ali, 1958: 20). Upaya yang dilakukan semuanya berbasis pada pandangan Islam yang berkemajuan. Karena itu masyarakat luas menilai dan menjuluki Muhammadiyah sebagai gerakan Islam reformis, modernis yang mengandung esensi Islam berkemajuan.

Muhammadiyah memandang bahwa Islam merupakan agama yang mengandung nilai-nilai ajaran tentang kemajuan untuk mewujudkan peradaban umat manusia yang utama. Kemajuan dalam pandangan Islam melekat dengan misi kekhalifahan manusia yang sejalan dengan sunatulah kehidupan. Islam mengajarkan agar manusia mengurus dunia dan menjadikannya sebagai majra’at alakhirat atau ladang akhirat.

Islam memerintahkan umatnya untuk merencanakan masa depan sebagai bagian tidak terpisahkan dari bertaqwa (QS Al-Hasyr: 18), bahkan umat diperintahkan untuk melakukan perubahan nasib dengan ikhtiar sebab ‘Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya’ (QS Ar-Ra’d: 11). Muslim tidak boleh melupakan dunia, sebaliknya mengurus untuk meraih kebahagiaan abadi di akhirat dengan melakukan perbuatan ihsan dan tidak boleh merusak di muka bumi (QS Al-Qashash: 77).

Halaman:

Tags

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB