opini

Pebisnis yang Tangguh Harus Merangkul Kaum Genzi

Senin, 21 Oktober 2024 | 17:30 WIB
Dr. Damiasih.


KRjogja.com - DALAM menghadapi situasi dan kondisi saat ini, sebagai pelaku bisnis harus memiliki manajemen yang tepat dan harus cermat dalam mengamati suatu pergerakan bisnis di sekitar lingkungan. Hal ini dikarenakan seringnya berubah-ubah manajemen bisnis yang ada di masyarakat. Bisnis IT, fashion, kuliner sangat masif dengan perubahan.

Perubahan-perubahan tersebut menyesuaikan kondisi lapangan khususnya masyarakat. Daya beli masyarakat, keadaan perekonomian, atau situasi politik sangat memengaruhi dinamika perbisnisan saat ini. Selain itu kelompok konsumen (segmen market) harus benar-benar dipahami karena menjadi salah satu kunci keberhasilan berbisnis.

Bisnis adalah suatu usaha berupa aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan konsumen. Sedangkan orang yang menjalankan bisnis disebut pebisnis. Sebelum melakukan bisnis, studi kelayakan sangat dibutuhkan untuk menganalisa beberapa kemungkinan seperti pasar, penentuan harga, penentuan produk, pesaing, atau pemasaran. Menjadi pebisnis harus memiliki strategi dalam menjalankan roda bisnisnya, berani mengambil resiko, harus berani bersaing dengan para kompetitor, dan mempertahankan kualitas supaya kepercayaan konsumen tetap terjaga.

Pemasaran merupakan dasar pokok dalam memperkenalkan produk kepada masyarakat, oleh karena itu dalam berbisnis seorang pemimpin (leader) harus cermat dalam mengelola sumber daya manusia khususnya untuk bidang pemasaran. Strategi pemasaran perlu diciptakan menyesuaikan dengan sasaran pasar. Sasaran pemasaran yang paling potensial dalam berbisnis saat ini adalah kaum genzi, karena negara ini didominasi kaum muda sebanyak 56%. Sebagai seorang yang bermain bisnis, maka pasar potensial ini tidak seharusnya ditinggalkan bila bisnis ingin tetap berjalan. Sudah bukan rahasia lagi, bahwa generasi Z (genzi) memiliki budaya berbeda dengan generasi lain.

Generasi milenial lebih ulet, tekun, dan penuh pertimbangan dalam berbisnis, sedangkan kaum genzi memiliki tipikal dan budaya sebaliknya, mereka lebih senang instan, tidak butuh proses bertele-tele, dan cepat berhasil. Resiko dalam berbisnis bagi genzi tidak terlalu menjadi beban karena kaum genzi lebih cenderung kearah keuntungan yang lebih instan. Kecenderungan kaum genzi didasari bahwa peluang dan prospek berbisnis sangat terbuka luas, sehingga mereka sering kali tidak memandang resiko sebagai sesuatu yang mematikan, dan bila itu terjadi, mereka dapat beralih ke bisnis lain yang lebih mendulang keuntungan.

Bila ditengarai lebih dalam, ada perbedaan yang signifikan antara pebisnis era genzi dan generasi milenial / yang sebelumnya. Bila bisnis berada ditahapan saat ini, dan berkeinginan menjadi pebisnis yang tangguh dan kuat, maka para pebisnis harus merangkul lintas generasi supaya terjadi kesinambungan dan terpenuhi semua kebutuhan. Saat ini boleh dikatakan kaum genzi merupakan pasar yang potensial untuk bisnis kekinian. Tanpa ada kolaborasi yang terjalin, maka bisnis apapun akan beresiko lebih besar karena pada intinya semua lapisan masyarakat sebagai konsumen membutuhkan barang atau jasa untuk keberlanjutan berkehidupan. (Dr. Damiasih)

Tags

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB