opini

Eksistensi Hotel Transit: Pro dan Kontra

Kamis, 17 April 2025 | 17:10 WIB
Endang Raino Wirjono, S.E., M.Si., CRP., AMA.


KRjogja.com - PERKIRAAN arus mudik dan balik saat Lebaran 2025 dengan mobil pribadi di Jawa Tengah dan DIY cukup tinggi. Wakapolda DIY, Brigjen Pol Adi Vivid Agustiadi Bachtiar, memprediksi 3 juta wisatawan akan berkunjung, dengan 1,5 juta kendaraan memasuki wilayah DIY. Dilansir dari website dephub.go.id., sebanyak 30 persen pemudik nasional atau sekitar 43,8 juta orang akan melintasi Jawa Tengah. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi H-3 Lebaran, dan arus balik H+5 Lebaran.

Fenomena ini memicu kebutuhan akan fasilitas yang mendukung kelancaran perjalanan, salah satunya adalah hotel transit. Bagi pemudik yang melakukan perjalanan jauh dengan mobil pribadi, keberadaan hotel transit memiliki peran penting dalam penyediaan tempat istirahat. Beberapa hotel transit di area Jawa Tengah dan DIY dengan harga terjangkau, dan berada di sepanjang jalur utama adalah Hotel Srikandi dan Hotel Podomoro. Hotel Srikandi memiliki jaringan 20 hotel di Klaten dan Jogja, 13 di antaranya ada di Klaten, sedangkan Hotel Podomoro di Jawa Tengah memiliki 9 outlet di wilayah Kendal-Brebes.

Baca Juga: Geliat Bisnis Oleh-Oleh Haji di Jogja Menyambut Musim Haji 2025

Eksistensi hotel transit dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal. Bisnis akomodasi, restoran, dan sektor lainnya akan mendapat keuntungan selama periode mudik, yang secara tidak langsung berkontribusi pada peningkatan ekonomi daerah. Di sisi lain, eksistensi hotel transit tersebut juga mengundang kontra, beberapa proyek pembangunan hotel sempat terkendala ijin dari masyarakat sekitar, antara lain pembangunan Hotel Srikandi di Jogonalan Klaten.

Dampak positif eksistensi hotel transit yang pertama adalah Peningkatan Ekonomi Lokal. Hotel transit dapat menarik wisatawan maupun pebisnis dari luar daerah, yang berdampak pada peningkatan permintaan barang dan jasa di sekitar lokasi hotel. Perekonomian setempat akan terbantu, mulai dari sektor restoran, transportasi, hingga retail kecil yang mengandalkan kunjungan para tamu hotel. Kedua, Penciptaan Lapangan Kerja, banyak lapangan pekerjaan baru yang tercipta, mulai dari manajer hotel, staf operasional, hingga pekerja konstruksi yang terlibat dalam pembangunan hotel baru.

Baca Juga: Jangan Tertipu! Pendaftaran CPNS 2025 Belum Dibuka

Hal ini dapat mengurangi tingkat pengangguran di daerah tersebut dan memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk mendapatkan pekerjaan dengan berbagai kualifikasi. Ketiga, Aksesibilitas dan Kenyamanan Bagi Pemudik. Hotel transit memberikan kemudahan bagi pemudik yang membutuhkan akomodasi saat berada di luar kota. Pengendara yang melakukan perjalanan jarak jauh, dan kelelahan dapat menjadi faktor utama penyebab kecelakaan. Dengan adanya hotel transit, pemudik memiliki pilihan untuk berhenti dan beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan, sehingga mengurangi potensi kecelakaan akibat kelelahan.

Selain dampak positif, hotel transit juga memiliki dampak negatif. Pertama, Kemacetan di Sekitar Lokasi, keberadaan hotel transit bisa menambah kemacetan di sekitar area hotel. Pemudik yang berhenti di hotel transit atau menghabiskan waktu di sekitar area tersebut bisa memperburuk keadaan lalu lintas, apalagi jika hotel terletak di kawasan yang sudah padat atau dekat dengan persimpangan jalan utama. Kedua, Pengaruh Lingkungan, pembangunan dan eksistensi hotel transit dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.

Baca Juga: Tikus, Salah Satu Hama Pengganggu Budidaya Padi Paling Ganas di Magelang

Peningkatan jumlah kendaraan dan bangunan di area tertentu berpotensi menyebabkan kerusakan ekosistem, polusi udara, dan kerusakan pada infrastruktur jalan. Selain itu, volume kendaraan yang tinggi bisa memperburuk kualitas udara di daerah tersebut. Ketiga, Penyalahgunaan fasilitas, keberadaan hotel transit membuka peluang penyalahgunaan fasilitas oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Beberapa hotel transit yang tidak memiliki sistem keamanan yang baik dapat menjadi tempat yang rentan terhadap kejahatan, seperti perdagangan manusia atau kegiatan ilegal lainnya.

Eksistensi hotel transit memiliki peran penting dalam mendukung kelancaran arus mudik. Namun, untuk mengoptimalkan manfaat dan meminimalkan dampak negatif, perlu ada perencanaan yang matang dari pemerintah dan pemangku kepentingan terkait. Dengan pengelolaan yang baik, hotel transit dapat menjadi solusi yang menguntungkan baik bagi pemudik, masyarakat setempat, maupun ekonomi daerah. Fenomena eksistensi hotel transit sampai dengan saat ini mengindikasikan bahwa dampak positif mampu menutup dampak negatif hotel transit.(Endang Raino Wirjono, S.E., M.Si., CRP. AMA)

 

Tags

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB