Bagaimana Cara Mencegahnya?
Upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak dapat dilakukan melalui pendekatan yang menyeluruh, melibatkan keluarga, sekolah, komunitas, hingga kebijakan negara.
Beberapa langkah yang terbukti efektif meliputi:
1. Pendidikan Seksual Sejak Dini
Anak perlu dikenalkan pada konsep persetujuan, privasi tubuh dan cara berkata "tidak" terhadap perlakuan tidak pantas.
Rivera et al. (2021) menekankan bahwa pendidikan berbasis sekolah secara signifikan meningkatkan kesadaran dan perlindungan diri anak.
2. Intervensi Berbasis Keluarga
Intervensi seperti pelatihan pola asuh positif, dukungan ekonomi keluarga dan konseling orang tua telah terbukti mencegah kekerasan dalam rumah tangga (Cuartas et al., 2022).
3. Dukungan Sosial dan Layanan Pemulihan
Layanan psikososial seperti konseling, terapi kelompok dan pendampingan sangat penting dalam proses pemulihan anak korban kekerasan seksual.
WHO menekankan bahwa dukungan psikologis jangka panjang perlu diberikan dan komunitas harus menyediakan akses mudah ke layanan ini untuk mencegah efek trauma berkelanjutan (WHO, 2016; Cuartas et al., 2022).
Rivera et al. (2021) juga menunjukkan bahwa layanan pemulihan berbasis sekolah atau komunitas dapat memperkuat ketahanan psikologis anak.
4. Kebijakan dan Penegakan Hukum
WHO melalui kerangka kerja INSPIRE mendorong kebijakan yang menekankan reformasi hukum, penguatan sistem perlindungan anak serta kampanye perubahan norma sosial untuk menghapus kekerasan terhadap anak (WHO, 2016).
Kesimpulan
Kekerasan seksual pada anak bukan hanya persoalan keluarga, tapi juga masalah kesehatan masyarakat dan moral bangsa. Pendidikan, intervensi berbasis bukti, dukungan psikososial dan penegakan hukum harus dijalankan secara sinergis. Semua pihak—orang tua, pendidik, pemuka masyarakat dan negara—memiliki peran dalam menciptakan ruang tumbuh yang aman bagi anak-anak.
(Dwi Yati, Mahasiswa Program Studi (Prodi), Doktor (S-3) Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung)