opini

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB
Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri (Istimewa )

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Oleh : Sri Lestariningsih

KEDIRI — Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) yang dilaksanakan tim Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta bersama kelompok Jaranan Bocah Putra Agung Wijaya Desa Besowo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, mencapai puncaknya melalui penyelenggaraan Festival Jaranan Bocah, Sabtu (6/12/2025). Kegiatan ini menjadi penanda keberhasilan program penguatan seni tradisi anak berbasis pemberdayaan masyarakat dan ekonomi kreatif.

Kelompok Jaranan Bocah Putra Agung Wijaya merupakan kelompok seni yang beranggotakan anak-anak berusia 7 hingga 15 tahun sebagai penari dan musisi jaranan. Kelompok ini terbentuk secara organik dari hobi dan aktivitas bermain anak-anak di Desa Besowo yang kemudian berkembang menjadi wadah ekspresi seni tradisi.

Program PISN yang berlangsung sejak Oktober 2025 ini dilaksanakan oleh tim ISI Surakarta yang diketuai Sri Lestariningsih di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Program ini mengusung tema “Revitalisasi Jaranan Bocah Putra Agung Wijaya: dari Hobi Menuju Karya Kreatif Bernilai Ekonomi”.

Baca Juga: Sumbang Emas ke-45 di SEA Games dari Cabor Balap Sepeda, Ayustina Delia Ungkapan Perasaannya

Melalui program tersebut, kelompok Jaranan Bocah Putra Agung Wijaya mendapatkan pendampingan intensif untuk meningkatkan kualitas artistik dan pengelolaan kelompok. Pendampingan meliputi pelatihan karawitan, pengembangan tari dan koreografi, penguatan manajemen organisasi dan administrasi kelompok, tata kelola pementasan, hingga penguatan branding melalui media sosial.

Berbagai capaian berhasil diwujudkan. Di bidang musikal, kelompok memiliki gending pambuka dan gending rampak jaran hasil pengembangan bersama tim ISI Surakarta. Di bidang tari, koreografi jaranan bocah mengalami pengayaan ragam gerak dan pola lantai yang lebih terstruktur. Secara kelembagaan, kelompok kini memiliki struktur organisasi yang jelas, AD/ART, serta perencanaan legalitas kelompok. Tata kelola pementasan juga meningkat, ditunjukkan melalui pengelolaan panggung, properti, artistik, dan teknis yang lebih rapi. Pemanfaatan media sosial turut membuka ruang promosi dan dokumentasi karya secara lebih luas.

Rangkaian Festival Jaranan Bocah diawali dengan kegiatan Workshop Filosofi Jaranan yang digelar pada pagi hari di SDN 2 Besowo. Workshop ini dikemas secara dialogis dan aplikatif dengan melibatkan Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, MPSB Kecamatan Kepung, kepala sekolah, guru, serta tenaga pendidik SDN 2 Besowo. Diskusi menitikberatkan pada pengenalan nilai-nilai budaya jaranan sebagai media pendidikan karakter anak, penguatan literasi budaya di sekolah, serta pemanfaatan seni tradisi sebagai materi pembelajaran dan sarana persiapan lomba seni tingkat pelajar, seperti FLS3N.

Baca Juga: Gusti Moeng Tanggapi Penggantian Gembok Pintu-pintu Keraton Solo: Sinting!

Puncak festival pada malam hari berlangsung meriah di halaman SDN 2 Besowo. Selain pementasan utama Jaranan Bocah Putra Agung Wijaya, panggung festival juga diisi penampilan seni anak-anak dari Taman Posyandu dan Taman Kanak-kanak Desa Besowo. Beragam sajian seperti tari Menthok-Menthok, gerak dan lagu Gundul-Gundul Pacul, Ampar-Ampar Pisang, hingga Senam Kewer-Kewer berhasil menarik perhatian penonton. Keceriaan dan antusiasme anak-anak yang tampil menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang memadati lokasi acara. Festival ini juga memberikan dampak ekonomi bagi warga desa dengan menghadirkan stan bazar UMKM lokal. Sejumlah pelaku usaha kecil memanfaatkan momentum festival untuk mempromosikan produk dan kuliner khas setempat.

Kegiatan festival dihadiri perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Camat Kepung, perangkat Desa Besowo, tokoh masyarakat, serta orang tua peserta. Acara diawali dengan sambutan Ketua Pelaksana Program PISN, dilanjutkan Ketua Kelompok Jaranan Bocah Putra Agung Wijaya dan Kepala Desa Besowo. Rangkaian kegiatan kemudian dilengkapi dengan pemutaran film dokumenter “Generasi Harapan Pelestari Jaranan Kediri” yang merekam proses pendampingan dan perjalanan kelompok selama mengikuti program PISN.

Pementasan utama Jaranan Bocah Putra Agung Wijaya menampilkan hasil nyata program, mulai dari penggunaan perangkat gamelan, properti tari, gapura, hingga sajian gending dan ragam gerak yang telah dikembangkan. Festival ditutup dengan penyerahan sertifikat apresiasi kepada para peserta.

 

Halaman:

Tags

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB