Tren Suara Ganjar di Jateng dalam Berbagai Survei Terus Merosot, Pengamat: PDIP Semakin Terjepit

Photo Author
- Jumat, 5 Januari 2024 | 14:54 WIB
Tiga pasangan peserta Pilpres 2024. (KR/dok)
Tiga pasangan peserta Pilpres 2024. (KR/dok)


KRjogja.com - SOLO - Kantong suara yang diandalkan PDIP untuk memenangkan Capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Jawa Tengah (Jateng) terancam lepas.

Posisinya kian terjepit, lantaran survei dari berbagai lembaga selama berbulan-bulan ini, suara Ganjar Pranowo di Kandang Banteng kian menurun.

Pengamat Psikologi Politik Universitas Negeri Sebelas Maret Solo (UNS), Dr Moh Abdul Hakim mengatakan terjadi perubahan drastis dan masif usai Gibran Rakabuming Raka memutuskan mendampingi Prabowo Subianto sebagai pasangan Capres-Cawapres dalam Pilpres 2024.

Ternyata seiring berjalannya waktu pasangan nomor urut 02 itu mampu mengolaborasi kekuatan masing-masing dalam mencuri simpati publik khususnya di Jateng.

Baca Juga: Masinis, Asisten Masinis dan Pramugara KA Turangga Tewas

"Ada dua faktor. Efek Jokowi dan sosok Gibran mengamplifiksi. Awalnya, skeptis terhadap Gibran, ternyata dengan caranya sendiri menarik minat masyarakat. Survei elektabilitas Gibran sekarang sangat kuat. Dia punya model komunikasi lokalan seperti ngomong bareng di angkringan. Itu rasa politik masyarakat Jawa Tengah, di mana wilayah ini menjadi battle ground Pilpres 2024," katanya, Jumat (5/1/2023).

Hasil survei menyebutkan, Ganjar-Mahfud masih 64% pada 2-10 Oktober 2023 versi Indikator. Lalu LSI Denny JA untuk paslon itu turun menjadi 61% pada 6-13 November 2023. Terakhir survei CSIS 13-18 Desember 2023 menghitung Ganjar 43,3%, Prabowo yg dulu 10 persen jadi 36,5 %, sementara Anies 13%.

"Pada Pilpres lalu, mindset politik berbasis aliran terpatahkan karena kemenangan Jokowi yang diusung PDIP, ternyata lebih ke personalisasi. Setelah Jokowi memimpin dua periode, PDIP justru memperkuat basis elektoral dan asosiasi sendiri. Sampai sekarang pengaruh Jokowi lebih kuat, bahkan melebihi PDIP itu sendiri," katanya.

Baca Juga: Korban Cedera Kecelakaan Kereta di Bandung Jalani Perawatan di RS Terdekat

Ketokohan Gibran membuka tren migrasi dukungan terhadap dirinya di Pilpres nanti, dari kantong-kantong massa kandang banteng Jawa Tengah.

Hakim, sapaan akrabnya, menyebut kecenderungan masyarakat tak mau dibuai drama yang membalut kubu Ganjar.

"PDIP banyak memainkan politik drama. Misalnya insiden kader PDIP Boyolali berkonflik dengan tentara. PDIP (seolah-olah korban loyalitas dan teraniaya. Narasi seperti itu mulai ditinggalkan. Ini mungkin yang membuat PDIP semakin terjepit," katanya.

Ia juga menyoroti tingginya pemilih bimbang atau undecided voters mencapai 6-7 persen. Angka ini menyulitkan pencapaian misi satu putaran pemungutan suara pilpres.

Kehadiran Jokowi di Jateng untuk meresmikan sejumlah proyek nasional beberapa waktu lalu, lanjut Hakim, pantas diduga untuk menekan angka tersebut.

Baca Juga: Angeline Louisabethania, Puteri Batik Indonesia dari Daerah Istimewa Yogyakarta

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X