Angina merupakan nyeri dada akibat berkurangnya aliran darah menuju jantung. Angin duduk sebenarnya adalah gejala utama dari penyakit jantung koroner.
Kondisi ini sering kali disertai dengan gejala lain seperti nyeri pada lengan, leher, rahang, punggung, atau bahu, tubuh lesu, mual, berkeringat, sesak napas dan pusing.
Angina terdiri dari dua jenis, yaitu angina stabil dan angina tak stabil. Angina stabil biasanya dapat pulih dengan beristirahat. Sayangnya, angina tak stabil lebih berisiko menimbulkan henti jantung sehingga harus segera ditangani secara medis.
Penggunaan nama penyakit unik di Indonesia tak jarang malah menyebabkan salah kaprah mengenai penanganannya.
Misalnya, penderita angina seharusnya dibiarkan beristirahat, tapi mereka justru tetap beraktivitas dan akhirnya mengalami serangan jantung.
Jadi, Anda boleh saja menggunakan istilah awam untuk menyebut penyakit tertentu selama tidak menimbulkan kekeliruan dalam penanganan medis.
Jangan pula melakukan tindakan medis tanpa dasar yang pasti karena bisa berbahaya. Terpenting, lakukan konsultasi dengan dokter Anda untuk mengetahui dengan pasti kondisi yang menimpa Anda. (*)