McDade sendiri terkejut ketika mereka menemukan begitu banyak hubungan antara status sosial ekonomi dan metilasi DNA di sejumlah besar gen.
"Pola ini menyoroti mekanisme potensial di mana kemiskinan memiliki dampak abadi dalam berbagai sistem dan proses fisiologis," kata peneliti yang juga merpakan kepala Laboratory for Human Biology Research di Weinberg College itu.
Temuan yang dipublikasikan di American Journal of Physical Anthropology ini membutuhkan penelitian lebih lanjut. Para ilmuwan masih ingin melihat apakah ada konsekuensi kesehatan dari metilasi berbeda yang ditemukan di tempat berbeda.
Mereka menemukan bahwa banyak gen yang terkait dengan proses respon imun terhadap infeksi, serta pengembangan kerangkan dan sistem saraf.
Ini bukan pertama kalinya sebuah penelitian memperlihatkan bahwa kemiskinan mempengaruhi gen manusia. Beberapa waktu lalu, ilmuwan dari Duke University di AS menemukan bahwa kemiskinan berpengaruh pada perilaku seseorang dan bisa diwariskan.
"Status sosial ekonomi yang rendah menimbulkan risiko melalui berbagai mekanisme, termasuk tingkat lebih tinggi stres yang dirasakan serta risiko lingkungan kumulatif seperti kualitas rumah yang buruk, polusi udara, serta paparan kekerasan," tulis pimpinan studi Dr. Johnna Swartz seperti dikutip dari Independent.(*)