Sebuah kajian yang di publikasi di jurnal PLOS One me nyebutkan, anak-anak sekolah yang menghabiskan waktu selama lebih dari tujuh jam dalam satu pekan menggunakan ponsel atau komputer juga berisiko mengalami rabun jauh. Tren penderita rabun jauh pun meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai solusinya, orangtua diminta mengatur waktu bagi anak-anak bermain gawai.
“Masalahnya bukan hanya pada gawai saja yang merusak kesehatan mata, tetapi anak-anak juga tidak bermain di luar ruangan dan terkena terpaan sinar matahari,†kata Chris to - pher Starr, pakar kesehatan mata dari Weill Cornell Medical Center di New York City, seperti dilansir CBS News.
Starr mengungkapkan, bermain di luar melindungi kesehatan mata anak-anak, karena itu memicu zat kimia dopamine yang menjadikan mata lebih sehat. “Mata akan semakin ba - nyak bergerak dan melihat jauh dan dekat karena beraktivitas di luar,†ujarnya. Banyak penelitian lain mengungkapkan rata-rata anak-anak berusia dua hingga delapan tahun menghabiskan waktu tiga jam di depan layar ponsel atau tablet.
Bukan hanya kesehatan mata, anak-anak yang terlalu sibuk dengan gawainya juga bisa mengalami disleksia. Anak-anak menjadi kurang memiliki empati dan tidak peka terhadap faktor sosial di sekitarnya.
Hal senada diungkapkan pakar kesehatan mata dari Sydney, Australia, Jim Kokkinakis. Dia mengungkapkan, anak-anak yang sering menggunakan gawai berisiko mengalami kekeringan mata akibat sinar biru dari ponsel.
“Banyak anakanak mengalami ketegangan mata karena terlalu lama di depan layar,†ujarnya seperti dilansir The Daily Telegraph. Dia menjelaskan tidak ada perlindungan terhadap sinar biru dari gawai. “Solusinya adalah mengurangi penggunaan ponsel,†jelasnya.
Dokter spesialis mata RS Mata Aini dr Prima Retnosuri, SpM menilai, jika gadget digunakan secara terus-menerus, apalagi sebelum tidur, anak akan kelelahan dan membuat mereka sulit tidur serta sulit bersosialisasi. Penggunaan gawai ini juga akan memberikan efek kelelahan pada mata, mata akan jadi kering, serta kelainan refraksi seperti mata minus.
Sinar yang berada di gadget dapat merusak mata anak. Ini karena biasanya anak bertatapan dengan sinar dari ponsel terlalu dekat dan anak sering bermain alat canggih itu. Kerusakan bisa dimulai dengan menggunakan kacamata minus di usia dini. Dikutip dari Inquirer, “terpaan gadget yang dalam waktu panjang, misalnya penggunaan sepanjang hari, dapat menyebabkan mata sakit atau mata lelah, mata kering, pusing, sakit kepala, serta nyeri di leher, dan penglihatan kabur,†beber Dr Aileen J Azarcon, spesialis mata dan technical manager di Owndays Phils.