dr Prima menyarankan agar anak usia 0-2 tahun sama sekali tidak diberi gadget Sementara anak usia 3-5 tahun maksimal 1 jam sehari. Aturan berbeda boleh diterapkan pada anak usia 6-12 tahun, yaitu dengan maksimal penggunaan gawai selama 2 jam. Adapun anak usia 13- 18 tahun, sebaiknya berikan gawai dengan maksimal pemakaian 3 jam sehari.
Jangan lupa juga untuk mengatur jarak antara gawai dan mata. Menurut dr Prima, sebaiknya meletakkan gadget lebih rendah dari ketinggian mata sehingga mata pun akan jadi lebih nyaman. Pencahayaan ruangan juga berpengaruh, hindari bermain gadget di tempat gelap serta aturlah level pencahayaan layar. Dia menyarankan agar anak lebih sering bermain di luar ruangan karena sinar matahari pagi bagus untuk mata.
Satu hal yang mungkin sudah sering ditinggalkan anak-anak di zaman milenial ini. Tak lupa dr Prima juga mengingatkan untuk mulai cek kesehatan mata di usia tiga tahun. Memang gadget acap kali dimanfaatkan sebagai media pengalih perhatian yang menyenangkan bagi anak. Lewat gadget mereka bisa bermain sekalian belajar. Namun selain mengganggu kesehatan mata, alat ini juga memberikan efek bagi perkembangan anak. Di antaranya speech delay atau keterlambatan bicara.
“Penggunaan gadget pada anak 0-6 tahun meningkatkan risiko speech delay serta bisa merusak konsentrasi belajar dan menyebabkan obesitas,†ungkap dr Prima. (*)