KALAU sering menghadapi suasana hati tidak menyenangkan, mungkin Anda mengalami kekurangan zat besi. Sayangnya, hal ini jarang disadari, bahkan tak dianggap jadi masalah serius.
Seseorang dapat saja mengalami perubahan suasana hati. Tentunya emosi jadi tidak stabil dan aktivitas jadi terganggu. Peneliti menyebutkan, seseorang yang kurang mendapat asupan zat besi dapat memicu risiko perubahan suasana hati. Ada hubungan kuat antara defisiensi zat besi dan perubahan suasana hati.
“Kekurangan zat besi dapat menyebabkan masalah kognitif pada anak-anak. Sementara pada orang dewasa, telah dikaitkan dengan gangguan mood, kecemasan, hingga kurang fokus berpikir," kata Konsultan Psikiatri Rumah Sakit Columbia Asia Dr Sarjapur Road, dilansir Thehealthsite, Jumat (27/7/2018).
Kalau sudah berlebihan, risikonya juga mengarah pada depresi. Ini juga ada hubungannya dengan defisiensi zat besi. Ketika seseorang didiagnosis menderita depresi, sering kali dilakukan pengecekan terhadap zat besi.
Apalagi peran zat besi membantu dalam produksi hemoglobin. Hemoglobin adalah zat dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru Anda ke bagian lain dari tubuh. Dengan kata lain, jika tubuh Anda kekurangan zat besi, tentu tidak dapat menghasilkan sel darah merah pembawa oksigen yang sehat. Sementara itu, orang yang mengalaminya disebut anemia.
Sementara itu, kaitan kekurangan zat besi yang mengakibatkan perubahan suasana hati ialah dapat mempengaruhi fungsi kognitif otak. Ketika zat besi tidak dikelola dengan baik tentu bisa memicu kekuarangan.
Terlebih besi adalah logam transisi yang paling melimpah di dalam otak. Ini fungsinya sangat penting sebagai neurotransmitter. Akhirnya bisa mengakibatkan perkembangan masalah psikologis, seperti kecemasan, gangguan suasana hati, serangan panik, depresi, dan sebagainya.
Di samping memenuhi kebutuhan zat besi, Anda juga harus melakukan tips berikut supaya tidak kekurangan zat besi.