Baca Juga: Generasi Z Lebih Suka Astrologi Ketimbang Percaya Tuhan
“Jika seseorang telah menerima vaksinasi HPV, masih ada kemungkinan infeksi HPV yang tidak ditangkap oleh vaksin. Salah satu syarat yang harus dipahami pada penerima vaksinasi HPV adalah tetap melakukan skrining karena proteksi vaksinasi HPV tidak 100%. Oleh karena itu, tes HPV DNA Genotyping tetap relevan untuk memastikan atau mendeteksi adanya infeksi” menurut dokter yang juga lulusan dari University of New Haven, Amerika Serikat tersebut.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, tujuan tes HPV DNA Genotyping adalah untuk mendeteksi jenis HPV yang ada dalam tubuh. Tes ini membuat pengkategorian yaitu kelompok yang berisiko kanker serviks dan yang tidak berisiko kanker serviks. Selanjutnya, dengan adanya pengelompokan risiko tersebut, selanjutkan dapat dilakukan tata laksana.
Jumlah pasien yang telah melakukan tes DNA HPV Genotyping di RS Siloam atau di rumah sakit mana pun dapat bervariasi dan bergantung pada data dari rumah sakit atau laboratorium tersebut. Namun, tes ini umumnya tersedia di berbagai rumah sakit atau laboratorium medis yang memiliki fasilitas dan kemampuan untuk melakukan tes molekuler.
Baca Juga: Indonesia Tuan Rumah ASEANTOM 2023, Pegang Peran Penting Energi Nuklir di Asia Tenggara
Jika hasil tes menunjukkan adanya infeksi HPV dalam tubuh, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memberikan penjelasan dan rekomendasi yang sesuai dengan hasil tes dan kondisi pasien. (*)