KRjogja.com - JAKARTA - Terapi pencegahan tuberkulosis sangat penting untuk mempersempit penyebaran penyakit menular yang mempengaruhi paru-paru.
Demikian diungkapkan Kepala Pusat Peduli TBC Yarsi, Helwiah Umniyati,di Kampus Universitas Yarsi Jakarta, Jumat (31/5/2024).
"Sekarang ini untuk menuju eliminasi tuberkulosis (TBC) 2030 dan menurunkan prevalensi TBC di Indonesia, maka terapi pencegahan sangat penting," ujarnya .
Helwiah menuturkan kesadaran masyarakat masih terbilang rendah dalam hal pengobatan dan terapi penyakit TBC.
Baca Juga: Bantul Genjot Produksi Beras
Para penderita yang positif terjangkit kuman tuberkulosis acapkali enggak ke puskesmas dan meminum obat. Durasi minum obat harus dilakukan setidaknya tiga sampai enam bulan agar kuman tuberkulosis mati.
"Tidak hanya yang sakit diobati, tetapi juga anggota keluarganya terutama anak usia lima tahun harus dikasih terapi pencegahan tuberkulosis," kata Helwiah.
Seorang penderita tuberkulosis dapat menular kan penyakit itu kepada orang lain, baik itu di rumah atau lingkungan kerja.
Orang-orang yang melakukan kontak erat dengan penderita tuberkulosis harus diperiksa untuk memastikan apakah mereka punya kuman tahan asam di dalam tubuh atau tidak.
Meski tubuh kelihatan sehat dan nafsu makan ada, tetapi bila terbukti ada kuman, maka orang bersangkutan memiliki dorman atau kuman tidur yang sewaktu-waktu dapat aktif bila daya tahan tubuh rendah.
Baca Juga: Meski Ada Konsekuensi, Hamenang Mantap Daftar Cabup Klaten
"Untuk mencegah TBC aktif harus dikasih obat pencegahan yang dikenal dengan terapi pencegahan TBC, itu bisa tiga bulan atau enam bulan tergantung obatnya. Sekarang ada obat baru yang mempercepat terapi," papar Helwiah.
Lebih lanjut dia mengungkapkan ada banyak anak di bawah usia lima tahun kini terkena penyakit tuberkulosis yang umumnya tertular dari orang tua mereka.
Gejala penyakit tuberkulosis pada anak-anak yang paling kentara adalah berat badan selalu turun. Meski muncul batuk, tetapi itu tidak utama seperti hanya gejala yang dialami oleh penderita tuberkulosis dewasa.