Dokter juga akan memeriksa bagian tubuh lain untuk memastikan apakah tumor telah menyebar. Agar dapat memastikan benjolan pada testis bersifat jinak atau ganas, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, di antaranya:
-USG skrotum, untuk melihat kondisi benjolan yang tumbuh di testis
- Tes darah, untuk mengetahui kadar penanda tumor (tumor marker) pada darah, seperti hormon AFP (alpha feto-protein), HCG (human chorionic gonadotropin), dan LH (lactate dehydrogenate)
- Biopsi, untuk menentukan apakah benjolan tumor testis bersifat jinak atau ganas dan mengarah ke kanker testis
"Jika hasil pemeriksaan menunjukkan tumor testis bersifat ganas atau dicurigai sudah menyebar, dokter dapat melakukan prosedur foto Rontgen, CT scan, MRI, atau PET scan," jelas Adrian.
Prosedur pemindaian ini bertujuan untuk melihat penyebaran tumor, mengukur keberhasilan pengobatan, dan mengetahui apakah tumor akan muncul kembali setelah diobati.
Jika pasien dipastikan menderita tumor testis ganas atau kanker testis, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan tingkat keparahannya (stadium). Ada tiga tingkatan stadium kanker testis, yaitu:
- Stadium 1
Tumor hanya terdapat di testis atau saluran testis dan belum menyebar ke luar testis.
- Stadium 2
Tumor mulai menyebar ke satu atau beberapa kelenjar getah bening di perut, tetapi belum menyebar ke organ tubuh lain.
- Stadium 3
Tumor sudah menyebar ke organ lain yang jauh dari testis, seperti paru-paru, hati, otak, atau tulang.(*)