KRjogja.com - Posisi tidur sangat penting bagi penderita penyakit jantung. Posisi tidur yang baik dapat memengaruhi aliran darah, beban kerja jantung, dan kenyamanan napas saat tidur.
Pemilihan posisi tidur yang tepat bisa membantu mengurangi tekanan pada jantung dan meningkatkan kualitas istirahat.
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kemboro (pafikemboro.org) menjelaskan, posisi tidur yang baik untuk penderita jantung adalah dengan tidur miring ke kanan serta tidur dengan kepala lebih tinggi.
Tidur Miring ke Kanan
Posisi ini paling direkomendasikan untuk penderita jantung. Posisi ini dapat mengurangi tekanan langsung pada jantung yang berada di sisi kiri dada.
Studi menunjukkan posisi ini bisa membuat detak jantung lebih stabil dan meningkatkan variabilitas denyut jantung (HRV), yang baik untuk kesehatan jantung. Membantu pernapasan lebih lancar bagi sebagian penderita gagal jantung.
Tidur dengan Kepala Lebih Tinggi
Posisi ini bisa dikombinasikan dengan miring ke kanan atau telentang. Mengurangi penumpukan cairan di paru-paru (edema paru), terutama pada penderita gagal jantung kongestif.
Gunakan bantal tambahan atau ranjang yang bisa ditinggikan bagian kepalanya 30 45 derajat.
Penderita penyakit jantung diminta untuk tidak tidur miring ke kiri karena bisa memberikan tekanan lebih besar pada jantung.
Posisi ini terasa tidak nyaman bagi penderita penyakit jantung kronis atau gagal jantung.
Tidur tengkurap juga dapat menekan dada, menyulitkan pernapasan, dan bisa meningkatkan beban kerja jantung.
Untuk tidur lebih nyaman, penderita penyakit jantung memerlukan tidur cukup (7 8 jam). Kurang tidur bisa meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung.
Gunakan bantal untuk menopang punggung/bahu saat miring agar tubuh tidak melintir.
Hindari makan berat dan garam tinggi sebelum tidur agar tidak memperparah retensi cairan.