Krjogja.com – Wabah penyakit campak kini tengah melanda berbagai kota di Indonesia.
Teranyar, kejadian luar biasa (KLB) campak terjadi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Hingga Selasa (26/8) ini, infeksi campak di Sumenep telah merenggut 17 nyawa.
Baca Juga: Siswa SMK Budi Mulia Dua Ikuti Le Grand Chef pada JIFHEX 2025
Selain di Sumenep, wabah campak juga menyebar di banyak kota lain.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) setidaknya telah merilis 46 daerah yang terjangkit campak.
Kesemuanya tersebar di 14 provinsi di seluruh Indonesia, mulai dari Sumatera Utara hingga Gorontalo.
Baca Juga: Eko Suwanto: Normalisasi Sungai Akan Jadikan Yogyakarta Lebih Asri dan Ramah Wisata
Karenanya, masyarakat wajib waspada dan jeli mengenali gejala infeksi campak sejak dini.
Lazimnya, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus morbili ini bakal menyebabkan demam, batuk, pilek, serta muncul bercak putih di mulut pengidapnya.
Selang beberapa hari kemudian, muncul bercak atau ruam merah di sekitar wajah dan leher.
Ruam tersebut dapat menjalar meluas ke bagian tubuh yang lain.
Jadi, apabila seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, alangkah baiknya bila segera berkonsultasi dengan dokter.
Kendati demikian, sejatinya campak dapat ditangani secara mandiri.