Di Indonesia, Survei Kesehatan 2023 mencatat sekitar 6,7 juta penduduk terinfeksi hepatitis B dan 2,5 juta terinfeksi hepatitis C.
Ditingkat dunia, lebih dari 304 juta orang di dunia saat ini hidup dengan hepatitis B atau C secara kronis. Sayangnya, sebagian besar belum terdiagnosis dan belum mendapat akses pengobatan memadai.
Baca Juga: SSA Lolos Asesmen Dinyatakan Layak Lapangan dan Tribun Penonton, PSIM Jadikan Opsi Kandang
Akibat kondisi ini, sekitar 1,3 juta orang meninggal setiap tahun karena komplikasi penyakit hati seperti sirosis dan kanker hati.
WHO mengingatkan eliminasi hepatitis sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada tahun 2030, sebab hepatitis berdampak pada mengurangi produktivitas. Maka itu WHO mentarget bisa lebih banyak cakupan diagnosis hingga setidaknya 90% dan pengobatan lebih dari 80% bagi mereka yang memerlukan.
Peringatan Hari Hepatitis Sedunia ini pada hakikatnya adalah peringatan pada semua pihak, mulai dari individu sampai pemerintah, untuk membuka mata lebih lebar terkait bahaya hepatitis, deteksi dini, pentingnya vaksinasi, dan peran dalam mencegah penyebarannya. (Osy)