’Sense of Community’ di Masa Pandemi

Photo Author
- Jumat, 15 Mei 2020 | 05:01 WIB
Aneka-sayuran-digantung-di-jalan-kampung-untuk-orang-yang-membutuhkan
Aneka-sayuran-digantung-di-jalan-kampung-untuk-orang-yang-membutuhkan

Dr Hadi Suyono SPsi MSi

Penulis adalah Ketua Bidang Dinamika Sosial dan Komunitas Fakultas Psikologi UAD 

TAJUK rencana Kedaulatan Rakyat (4/5/2020) mengangkat judul 'Aksi Mengharukan', Solidaritas ala Yogyakartaí terasa penting di masa pandemi Covid19. Dampak pandemi Covid-19 membikin perusahaan merumahkan karyawan. Sementara buruh berhenti bekerja, pedagang bangkrut. Kondisi ini menyebabkan banyak warga yang tak bisa memenuhi kebutuhan hidup. Bahkan kebutuhan paling mendasar yaitu pangan.

Maka aksi yang dilakukan salah satu warga Tirtoadi, Mlati, Sleman merupakan tindakan sangat dibutuhkan di masa pandemi. Sumbangan bahan pangan, setidaknya meringankan beban warga tak mempunyai penghasilan lagi di masa pandemi. Langkah terpuji tersebut merupakan bagian dari altruisme.

Perilaku altruisme diimplementasikan dengan perbuatan menolong tanpa pamrih. Begitu besar manfaat untuk membantu warga yang ketahanan ekonomi keluarga rapuh karena dampak pandemi Covid-19. Altruisme mendesak untuk dikembangkan bukan hanya sebatas pada tingkat individu, tetapi disebarluaskan di tingkat komunitas. Komunitas yang dimaksud rukun tetangga, rukun warga, kampung, dan lingkungan perumahan.

Menciptakan

Cara merajut altruisme pada komunitas dengan menciptakan sense of community. Dalton, Elias, & Wandersman (2001) menjelaskan sense of community diandalkan membentuk perilaku menolong di tengah pandemi Covid-19 karena mengandung membership. Pemahaman dari membership adalah adanya ikatan perasaan memiliki di antara warga setempat sehingga menumbuhkan empati dan kepekaan sosial. Dengan adanya membership membangun rasa kepekaan sosial terhadap kesusahan orang lain di sekitar.

Dirinya akan tahu bahwa tetangga sebelah tak cukup punya uang untuk membeli makan. Kesadaran ini akan mengusik empati, yaitu kemampuan merasakan apa yang dirasakan orang lain dan mengerti betapa susahnya warga yang tak dapat menyediakan pangan bagi keluarganya. Dinamika psikologis tersebut menggerakkan individu menolong orang lain.

Meski tak diminta. Sense of community mampu memotivasi individu membantu tetangganya yang sedang bermasalah sebagai akibat merebaknya Covid-19 juga memuat unsur integration dan fullfilment needs. Unsur ini berfungsi menjalin kohesivitas untuk meningkatkan kelekatan atau kekompakan warga suatu komunitas.

Kohesivitas mempunyai sisi positif seperti berkembangnya berbagi peran dan keuntungan antar warga. Situasi demikian menyuburkan solidaritas sosial saling menolong. Warga lebih beruntung memiliki rezeki dapat diberikan sebagian membantu warga lain yang sedang ditimpa musibah karena Covid-19. Terkait dengan solidaritas sosial.

Sebenarnya komunitas sudah memiliki kearifan lokal yaitu gotong royong. Dalam krisis Covid-19 berpengaruh negatif pada berbagai sektor kehidupan, gotong royong menjadi modal sosial untuk menghadapi krisis tersebut secara bersama-sama. Sehingga masalah berat sebagai dampak dari pandemi Covid-19 saat dihadapi secara bersama menjadi ringan.

Hal ini perlu dijalankan dengan latar belakang menggantungkan penyelesaian masalah pada pemerintah jelas tidak mungkin. Pemerintah memiliki keterbatasan mengatasi problem besar Covid-19.

Menanamkan

Covid-19 optimis dapat dihadapi secara bersama-sama di antara warga setempat dengan menanamkan sense of community karena ada koneksi emosi yang membuahkan kekeluargaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: agung

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X