Pemajuan Budaya Literasi

Photo Author
- Jumat, 25 Mei 2018 | 15:39 WIB

Berdasarkan hal tersebut, hukum ekonomi menjadi pijakan aktivitas bisnis peternak berita bohong untuk memroduksi berita bohong. Melihat keuntungan finansial menggantung di pelupuk mata, menyebabkan para peternak berita bohong bersemangat mengawinsilangkan berbagai varietas berita bohong.

Goreng-menggoreng

Jenis varietas berita bohong yang digemari pasar ketika isinya bersinggungan realitas sosial kemasyarakatan. Beririsan situasi ekonomi dan kebudayaan. Aktivitas goreng menggoreng berita bohong berbahan baku politik pun laris manis di pasar like dan share. Atas dasar teori penawaran dan permintaan, peternak berita bohong menghidangkan ramuan tematik: politik, ekonomi, sosial dan budaya dalam kemasan yang seksi. Ramuan tematik tersebut dilempar ke medsos. Dihadirkan secara lezat dalam sajian berita bohong bercita rasa gurih dan kemripik.

Peternak berita bohong lewat gorengannya senantiasa merayu target sasaran. Mereka meminta pengguna medsos rajin menekan tombol jempol like. Mereka merangsang pengguna medsos untuk aktif ngeklik ikon bertuliskan share. Lalu mereka menjalankan aksi gendam visual. Di bawah pengaruh gendam visual, mereka memerintahkan kepada siapa pun untuk berbagi sebanyak mungkin.

Jika berita bohong dikonsumsi terus menerus, menyebabkan rakyat Indonesia menderita jiwa raganya. Untuk itu, dalam momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional, ajakan mengikis buta budaya literasi lewat program pemajuan budaya literasi layak didukung. Sebab sejatinya program tersebut ingin membawa rakyat Indonesia pada sebuah kondisi sehat jasmani dan rohani.

(Dr Sumbo Tinarbuko. Pemerhati Budaya Visual dan Dosen Komunikasi Visual FSR ISI Yogyakarta. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Jumat 25 Mei 2018)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X