Pemaknaan UN seperti di atas penting untuk dilakukan. Sekali lagi UN saat ini bukanlah penentuan kelulusan, jika tidak dilakukan pemaknaan untuk peningkatan proses pembelajaran tentu UN menjadi kegiatan yang mubazir.
Harapan
Pelaksanaan UN tentu membutuhkan dana besar miliaran rupiah. Begitu juga sekolah mengeluarkan dana yang tidak sedikit dan harapan kita ada dampak bagi proses pembelajaran di sekolah. Selama ini alasan yang selalu dipakai pemerintah untuk tetap melaksanakan UN adalah pemetaan sekolah sebagai landasan untuk menentukan kebijakan dan program.
Hanya sayang pemetaan dan kebijakan berdasarkan hasil UN belum dirasakan sekolah - sekolah. Semoga ke depan dengan model UN sekarang ada terobosan sehingga kebermanfaatannya dirasakan oleh sekolah. Jika tidak mungkin ada baiknya UN dihapuskan saja.
(Arif Jamali Muis. Guru Matematika SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta, dan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Senin 30 Mei 2018)