Toleransi Harga Mati

Photo Author
- Rabu, 14 Februari 2018 | 07:50 WIB

PENYERANGAN tempat ibadah, sungguh tindakan biadab. Kerukunan yang sudah terjaga baik selama ini di Yogyakarta ternoda dengan tangan kotor orang tak bertanggungjawab dan antiPancasila. Padahal selama ini Yogyakarta terkenal sebagai kota budaya yang toleran.

Barangkali kesejukan, kerukunan dan toleransi yang cukup baik membuat Yogyakarta menjadi target politik terjadinya ‘prahara’ dengan mengusik kerukunan umat beragama. Tentu masyarakat Yogyakarta sangat cerdas dan tidak akan terprovokasi dengan tindakan konyol yang dibuat oleh kelompok anti damai. Bagi masyarakat Yogyakarta toleransi adalah harga mati, sehingga akan selalu berpikir jernih terhadap berbagai tindakan provokasi.

Tindakan intoleransi (tidak toleran) terhadap kelompok lain, karena perbedaan agama, etnis dan budaya, tentu harus disikapi dengan pikiran yang jernih. Kedewasaan berpikir dan semangat nasionalisme yang tinggi harus dikedepankan untuk mengurai persoalan yang cenderung mengusik kerukunan beragama di tengah masyarakat. Jangan sampai ada kelompok lain yang sengaja memprovokasi masyarakat, sehingga menimbulkan kondisi yang lebih runyam lagi. Umat beragama yang cinta damai selalu memiliki kesabaran yang tinggi, di tengah berbagai tindakan kotor yang dilakukan kelompok-kelompok yang ingin menciptakan prahara untuk kepentingan politik yang telah mereka targetkan dengan tindakan menghalalkan segala cara.

Makin Banyak

Kasus-kasus intoleransi yang terjadi di tengah masyarakat dari waktu ke waktu semakin banyak. Kalau tidak segera diatasi dengan baik, akan bisa menjadi ‘bom waktu’ yang akan mengoyak persatuan dan semangat nasionalisme berbangsa dan bernegara. Kasus terakhir di Sleman, menjadi ujian serius bagi umat beragama dalam menjaga kerukunan dan toleransi yang sudah terpelihara dengan baik selama ini. Tokoh-tokoh agama diharapkan bisa meningkatkan dialog agar jangan sampai terjebak dengan provokasi yang sengaja diciptakan untuk membuat kekacauan dan merusak kerukunan yang sudah terjaga selama ini. Di tahun politik saat ini berbagai cara akan dilakukan oleh petualang-petualang politik, mulai dari adu domba umat beragama, merusak tempat ibadah hingga munculnya ‘orang-orang gila’ menyerang ulama.

Indonesia adalah sebuah mozaik dalam kategori apapun, baik keyakinan agama, karakter budaya, identitas etnik, pola-pola adat, rasa dan ungkapan bahasa, warisan sejarah, pilihan golongan, afiliasi politik, tampilan karakter dan lain-lain. Lazimnya sebuah mozaik, jika direnungkan sesaat, di dalam diri Indonesia tercermin apa yang pernah diucapkan seorang antropolog Perancis, Claude Levi-Strauss (1995), yang mengatakan bahwa keragaman ada di belakang, di depan, dan bahkan di sekeliling kita.

Dengan demikian , bagi Indonesia keragaman dalam berbagai hal itu memang sebuah realitas, sama sekali bukanlah hal yang baru. Atas nama keragaman itu, Indonesia sesungguhnya adalah taman yang luar biasa indah, sehingga berada di dalamnya penuh dengan dinamika dan tantangan.

Dikelola

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X