Bencana Alam dan Media Sosial

Photo Author
- Kamis, 30 November 2017 | 15:42 WIB

MASYARAKAT Yogyakarta berada dalam kondisi siaga bencana. Hujan deras dan angin kencang yang terjadi sejak Selasa pagi masih terus berlangsung hingga malam. Air pun mengalir deras tanpa bisa dibendung. Beberapa akibat yang ditimbulkan antara lain terganggunya jadwal penerbangan di Bandara Adi Sutjipto, banjir yang menggenang di berbagai tempat longsor. Air sungai meluap dan membuat akses jalan tertutup, jembatan putus, rumah warga terendam, tumbangnya pepohonan dan sebagainya. Kondisi cuaca ekstrem dan dampak yang ditimbulkan terus dipantau warga Yogyakarta. Sehingga bisa melakukan langkah-langkah antisipatif untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Ternyata media sosial memegang peranan yang signifikan. Dia mampu menjadi media penyebaran informasi yang penting dan berharga terkait situasi terkini. Pergerakan informasi di media sosial pun sangat dinamis dan selalu up to date. Menyesuaikan kondisi di lapangan. Dari informasi di media sosial, kita bisa melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi dan bagaimana dampaknya terhadap masyarakat. Bisa dikatakan, teknologi informasi benar-benar memberikan manfaat yang luar biasa. Berdasarkan pengamatan sederhana, persebaran informasi terkait hujan deras dan angin kencang terjadi dalam tiga waktu. Yaitu pagi-siang hari, sore hari, dan malam-dini hari. Ada penekanan yang berbeda pada ketiga waktu tersebut.

Cempaka

Pada pagi dan siang hari, informasi yang banyak beredar adalah release dari BMKG tentang siklon tropis Cempaka. Edaran ini merupakan sumber paling otoritatif terkait penyebab utama hujan dan angin kencang yang terjadi. Update informasi ini dikeluarkan Selasa (28/12) pukul 03.15. BMKG juga menyampaikan agar masyarakat mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang yang berpotensi terjadi di Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Barat, Jakarta, dan Banten. BMKG juga mengingatkan agar waspada dengan gelombang tinggi Perairan Selatan Pulau Jawa, Bali, hingga NTB. Prediksi akurat BMKG dan dampak hujan yang langsung dirasakan masyarakat tampaknya menjadi penyebab utama cepatnya peredaran informasi ini di media sosial.

Menjelang sore hari, media sosial sudah mulai dibanjiri dengan kondisi kerusakan yang diakibatkan oleh hujan dan angin kencang. Misalnya gambar perumahan yang terendam banjir, jembatan yang rusak dan terputus, pohon yang tumbang, jalan-jalan penting yang tidak bisa dilewati, dsb. Ada juga video-video yang menggambarkan derasnya arus air di berbagai tempat. Tidak hanya dari Yogyakarta, tetapi juga wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Para pengguna media sosial pun mulai banyak mengirimkan doa agar kondisi ini dapat segera normal kembali. Salah satu posting yang cukup banyak beredar adalah doa ketika hujan deras yang terus-menerus.

Malam dan dini hari, informasi masih seputar bencara banjir di Yogyakarta tetapi disertai ajakan untuk membantu para korban banjir. Beberapa lembaga kemanusiaan dan komunitas mulai membuka rekening donasi dan ajakan untuk menjadi relawan (contohnya komunitas Gelanggang Emergency Response yang mencari relawan dengan kemampuan arung jeram. Kondisi banjir memang membutuhkan relawan dengan skill khusus). Termasuk juga Muhammadiyah dan NU yang berencana melakukan aksi siaga bencana. Beredar juga lokasilokasi yang membutuhkan bantuan segera (seperti makanan, selimut, kebutuhan wanita dan bayi, baju ganti, dsb). Fenomena ini menunjukkan masih tingginya semangat untuk berbagi dan menolong sesama.

Hoax

Satu hal menarik yang perlu dipertahankan, tidak banyak informasi hoax yang beredar. Masyarakat sudah sadar tidak perlu lagi membuat atau mengirimkan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, tidak ada informasi yang bernuansa hasutan, provokatif, saling menyalahkan, dan kebencian. Hal ini menunjukkan tingkat kedewasaan rakyat Yogyakarta dalam memandang bencana.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X