Memang tidak mudah mewujudkannya. Perlu kemauan politik yang kuat dan konsisten untuk memastikan penurunan kemiskinan itu nyata dan berkorelasi positif dengan pertumbuhan pariwisata. Jika tidak, maka sektor pariwisata condong menjadi jembatan menuju pemiskinan massal.
Oleh sebab itu daya kritis harus dipertajam untuk mengawal perjalanan pembangunan pariwisata. Capaian-capaian kuantitatif tidak boleh membuat kita lengah terhadap potensi dan orientasi cepat panen tanpa berkelanjutan. Sejarah membuktikan, pertumbuhan tanpa pemerataan hanya menyisakan puing-puing kegagalan berkepanjangan.
(Prof Dr Janianton Damanik. Kepala Pusat Studi Pariwisata UGM dan Guru Besar Fisipol UGM. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Rabu 27 September 2017)