Pariwisata dan SDGs

Photo Author
- Rabu, 27 September 2017 | 06:54 WIB

Memang tidak mudah mewujudkannya. Perlu kemauan politik yang kuat dan konsisten untuk memastikan penurunan kemiskinan itu nyata dan berkorelasi positif dengan pertumbuhan pariwisata. Jika tidak, maka sektor pariwisata condong menjadi jembatan menuju pemiskinan massal.

Oleh sebab itu daya kritis harus dipertajam untuk mengawal perjalanan pembangunan pariwisata. Capaian-capaian kuantitatif tidak boleh membuat kita lengah terhadap potensi dan orientasi cepat panen tanpa berkelanjutan. Sejarah membuktikan, pertumbuhan tanpa pemerataan hanya menyisakan puing-puing kegagalan berkepanjangan.

(Prof Dr Janianton Damanik. Kepala Pusat Studi Pariwisata UGM dan Guru Besar Fisipol UGM. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Rabu 27 September 2017)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X