PBB, antara Harapan dan Kenyataan

Photo Author
- Senin, 18 September 2017 | 17:50 WIB

PADA tanggal 19 September 2017 besok, PBB akan mulai menyelenggarakan sidang umum. Didukung oleh gagasan konsepsional dan jangkauan pemikiran akurat, PBB dari setiap sidang umumnya, berusaha menampilkan bentuk badan internasional yang semakin berdaya guna.

Kondisi politik pada sekitar awal pembentukannya dibanding perkembangan PBB dalam abad ke-21 ini cukup jauh berbeda. Meskipun di antara anggota sudah tumbuh revitalitas yang kompetitif untuk menarik simpati internasional, sebagian besar anggota cenderung bersikap vokal dan high profile dalam merespons setiap persoalan internasional. Abad ke-21 ini kurang mencerminkan sikap serupa. Tumbuh dan berkembangnya pola-pola hubungan internasional yang tidak semata menggantungkan pada hubungan inter state menyebarkan konsentrasi terhadap mobilitas fungsi lembaga-lembaga internasional non govermental dan juga non politis.

Persoalan-persoalan pada lembaga-lembaga internasional semacam Gerakan Nonblok, Liga Arab dan lain-lain, terutama yang bersifat inter state, tidak berarti bahwa krisis pada PBB dapat ditolerir. Sifat dan tanggung jawab PBB membedakan fungsi dan kedudukan dibanding lembaga lain. PBB tidak hanya bertanggung jawab secara politis atas keamanan dan ketertiban internasional. Tetapi juga secara sosial ekonomi bagi peningkatan derajat dan harkat kemanusiaan atas seluruh bangsa di dunia. Dan secara kultural bagi pemahaman sikap atas budaya satu sama lain untuk mendukung saling pengertian.

Banyak Rintangan

Mengingat tujuan PBB bersifat komprehensif dan universal, tetapi dalam pelaksanaan perkembangan mengalami banyak rintangan. Penyebab timbulnya masalah ada di antara dua kemungkinan antara PBB sebagai struktur organisasi, dan negara-negara di dunia pada umumnya sebagai anggota-anggota PBB.

Meskipun masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan, organisasi dunia tersebut selama hampir 66 tahun terakhir ini telah berusaha berbuat dan bertindak sejalan dengan yang tersurat dalam piagamnya. Kepentingan nasional tiap-tiap negara anggota memang berbeda, bahkan tidak jarang bertentangan satu sama lain. Oleh karena itu adalah sangat sulit bagi organisasi itu untuk memenuhi atau memuaskan keinginan semua pihak pada waktu yang sama, termasuk krisis Myanmar saat ini.

Sesuai dengan ketentuan Piagam PBB, keanggotaan organisasi dunia ini memang terbuka bagi setiap negara yang cinta damai. Pada saat ini hampir seluruh negara di dunia ini telah menjadi anggora PBB. Hal ini menunjukkan betapa besar kepercayaan dunia dan harapan umat manusia, akan kemampuan dan keampuhan organisasi itu untuk menangani dan mencarikan jalan penyelesaian atas berbagai permasalahan internasional.

Walaupun kepercayaan dan harapan terhadap PBB cukup besar, namun organisasi itu bukan tidak sering pula mengecewakan dunia. Ketidakmampuannya menyelesaikan berbagai masalah yang menjadi tanggungjawabnya atau yang diserahkan tanggung jawab penyelesaiannya kepadanya, menjadi penyebab kekecewaan tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X