Mereka mengajarkan pada kita bagaimana berbangsa dan bernegara, yaitu tidak hanya mementingkan kelompok, baik agama, etnis maupun partainya. Para pendiri bangsa telah mengajarkan bagaimana berpolitik yang berintegritas, berpolitik santun, berpolitik memiliki visi kebangsaan dan berpolitik yang membangun negara dan bangsa. Kita perlu belajar dari teladan para pendiri bangsa dalam berpolitik, beragama maupun bermasyarakat.
Mereka tidak pernah menjadi pendendam sekalipun berbeda aliran dan pilihan politik. Para pendiri bangsa telah mengajarkan hidup sederhana, tidak bermewah harta dan rakus kekuasaan maupun kekayaan. Mereka mengajarkan pada kita bagaimana memahami masyarakat yang sangat beragam. Mereka tidak memaksakan kehendak dan pendapatnya sekalipun benar.
Semua yang diajarkan para pendiri bangsa adalah ajaran kehendak untuk merdeka dari penjajahan, merdeka dari kebodohan, ketertindasan, keterbelakangan serta kepicikan berpikir. Dalam kaitannya dengan peringatan Hari Kemerdekaan ke-72 RI, kita harus banyak belajar dari teladan yang telah diajarkan para pendiri bangsa. Bukan menutup mata karena kepentingan politik dan kerakusan yang dimiliki dalam berbangsa. Semoga kita menjadi bangsa yang bersedia belajar pada teladan pendiri bangsa.
(Dr Zuly Qodir. Sosiolog dan pendidik di Fisipol UMY. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Sabtu 12 Agustus 2017)