Di tengah tekad pemerintah, khususnya Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memberantas peredaran narkoba di tanah air, kasus selebriti yang tertangkap tangan menyalahgunakan narkoba tentu sangat memprihatinkan. Kasus selebriti yang kecanduan narkoba seolah membuat upaya dan berbagai keberhasilan yang dilakukan BNN terpaksa kembali mundur beberapa langkah.
Di media sosial kita tentu telah banyak membaca bahwa penyalahgunaan narkoba di kalangan selebriti bukanlah sekadar isapan jempol. Kasus selebriti yang menggunakan narkoba sesungguhnya bukan hanya merupakan pelarian dari kejenuhan bekerja atau dipicu tekanan pekerjaan dan popularitas sebagai bintang pujaan.
Dalam berbagai kasus, penggunaan narkoba di kalangan selebriti bahkan telah berkembang menjadi bagian dari gaya hidup yang mereka dengan sadar kembangkan. Di kalangan sejumlah selebriti tanah air, ada kesan kuat mereka telah ikut larut dan mencontoh apa yang dilakukan selebriti kelas dunia. Yang kerap menjadikan narkoba sebagai bagian dari simbol status yang membanggakan.
Untuk memberantas penyalahgunaan narkoba di kalangan selebriti, BNN tentu tidak hanya perlu membongkar jaringan peredaran narkoba di kalangan artis, dan menangkap bandarnya. Tetapi, yang tak kalah penting adalah mendemonstrasikan kepada publik bahwa ada yang salah dari kelakuan para selebriti yang tidak bisa ditolelir hukum. Menangkap para pengguna dan memproses sesuai hukum yang berlaku adalah bagian dari proses pendidikan kepada masyarakat agar lebih hati-hati terhadap godaan narkoba di lingkungan sekitarnya.
(Prof Dr Bagong Suyanto. Guru Besar Sosiologi FISIP Universitas Airlangga. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Rabu 9 Agustus 2017)
