Paradox Liberalisme

Photo Author
- Rabu, 12 Juli 2017 | 16:31 WIB

Idealnya, reformasi dapat menghadirkan ketertiban yang horisontal, yang egaliter. Sehingga posisi pemerintah dan warga negara nampak setara. Antara seorang presiden dengan seorang petani seolah sebanding, tetapi hal ini memerlukan kesadaran politik yang rumit. Memerlukan kesetaraan pendidikan yang relatif tinggi, kesetaraan tingkat ekonomi yang relatif seimbang. Jika tidak, yang terjadi adalah kebisingan sosial politik. Kegaduhan demokrasi.

Jangan sampai ada yang memanfaatkan eskalasi kegaduhan ini meningkat sedemikian rupa. Sehingga pihak yang mempunyai alat pemaksa yang paling pamungkas menjadikan kegaduhan akut tersebut sebagai alasan untuk terpaksa menghadirkan Liberalisme Otoritarian, walaupun secara keilmuan maupun praksis memungkinkannya. Apa boleh buat??

(Prof Dr Tulus Warsito. Guru Besar Ilmu Politik, Ketua Program Doktor Politik Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Rabu 12 Juli 2017)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X