Mudik, sejatinya menjalankan pesan tersembunyi dari sebutan Malioboro sebagai kawasan ekonomi, tempat perantau melakukan bebara. Malioboro, sepenggal jalan legendaris kota Yogya. Maliha, berubahlah dan bertambahlah. Bara, bebara atau bekerja. Bikin perubahan dengan berkarya. Malioboro, mulih-a lÈ bebara, pulanglah dengan membawa hasil bebara. Malioboro, mulya lËhmu bebara. Demikiankah? Ini hanya karata basa, othak athik gathuk tapi belum tentu mathuk (cocok). Malioboro berpesan: mudiklah !
(Purwadmadi. Pemerhati dan penulis seni-budaya. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Senin 19 Juni 2017)