Demikianlah dalam realitas kehidupan berbangsa ini kita boleh berbeda soal pilihan, agama, ras, suku dan budaya. Namun nilai-nilai cinta kasih, perdamaian serta kebijaksanaan sebagai esensi dari ajaran kebenaran haruslah terus membingkai perbedaan itu.
(Totok Tejamano. Ketua Vihara Buddha Karangdjati, Penyuluh Agama Buddha Yogyakarta, anggota IKAL DIY. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Rabu 10 Mei 2017)