Membaca adalah sarana untuk merangsang kecerdasan. Dengan membaca akan tumbuh berpikir kritis, logis, reflektif serta kreatif dan inovatif. Sebagaimana dibenarkan hasil penelitian Wartono WS (2010) di Sekolah Dasar Negeri 1 Dadaha Kota Tasikmalaya, bahwa ada hubungan positif antara minat baca dengan tingkat kecerdasan emosional. Begitu juga penelitian Afefah Repsa (2013) di SMP Negeri di Sleman, menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat intelegensi dan minat siswa dalam kegiatan membaca dengan kemampuan memahami bacaan.
Masukan
Sebagai upaya untuk meningkatkan tumbuh kembang generasi Z maka pertama, sekolah harus menerapkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Kedua, sekolah harus menaati Permendikbud No 8 tahun 2017 agar mengalokasikan 20% untuk pembelian buku. Ketiga, peran orangtua untuk membatasi anak memegang gadget dan memperbanyak memberikan buku bacaan dan permainan. Dengan demikian generasi Z akan memiliki kemampuan, yaitu kuat dalam literasi, arif dalam penggunaan teknologi.
(Ari Susanto. Ketua Umum DPD IMM DIY, Kepala Litbang Pendidikan untuk Indonesia. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Sabtu 29 April 2017)