Kuncinya Pendidikan
Kunci pemberdayaan dan emansipasi adalah pendidikan. ‘Habis Gelap, Terbitlah Terang’ judul buku Kartini hasil surat-menyuratnya dengan Astelle ‘Stella’Zeehandelaar dan Nyonya Abendanon menjadi bukti bahwa dengan mencerdaskan perempuan maka kegelapan peradaban akan berubah menjadi terang berkat wajah perempuan yang sudah terdidik dan berdaya. Iya, karena berdaya memang harus dimulai dari pikirannya, bukan sekadar dalam program-program yang tak jelas arahnya.
Selain itu, untuk mengikis kekerasan global bagi perempuan, Garcia-Moreno (2015) menjelaskan ada tiga gerakan yang bisa dijalankan. Pertama, pemberdayaan perempuan jangan hanya berhenti kepada akses pendidikan saja, melainkan juga dibarengi dengan akses ekonomi. Dengan begitu, perempuan akan mengembangkan dirinya menjadi lebih mandiri. Kedua, melakukan intervensi terhadap norma-norma sosial. Ini karena masih banyak negara yang menganggap kekerasan atas perempuan masih sebagai hal-hal yang biasa. Untuk itu, negara harus sadar dan melakukan intervensi melalui legislasi dan perundang-undangan. Ketiga, perhatikan pencegahan kekerasan sejak mulai anak-anak. Jangan sampai anak kecil (perempuan) mendapatkan kekerasan sejak dini, karena itu akan membangun trauma yang sangat berbahaya di masa depan.
(Siti Muyassarotul Hafidzoh. Guru MTs Binaul Ummah Bantul, Litbang PW Fatayat NU DIY. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Kamis 20 April 2017)