‘Sunmor’ Yogya, Jonker Street Indonesia

Photo Author
- Sabtu, 4 Februari 2017 | 09:41 WIB

MALAKA adalah salah satu kota di Malaysia yang dinobatkan menjadi kota bersejarah UNESCO (world heritage site) pada 2008. Berpenduduk 484.885 jiwa. Basis perekonomian kota ini adalah pariwisata. Keunggulan kota bersejarah ini adalah bangunan dan tata kota berarsitektur peninggalan Portugis, Belanda, dan Inggris serta pengaruh China yang berasal dari perdagangan yang telah marak saat itu.

Selain mengandalkan bangunan bersejarah, kota ini terkenal dengan sepenggal jalan bernama Jonker Street. Pada hari-hari biasa Jonker Street adalah jalan dengan toko-toko yang menjual kerajinan setempat, tempat makan, kuil, dan museum-museum bersejarah. Pada akhir pekan yaitu Sabtu dan Minggu, jalan ditutup dan digunakan untuk aktivitas pasar malam. Kegiatan ini menjadi andalan kota Malaka sebagai kegiatan yang wajib dikunjungi para turis.

‘Sunmor’ Yogya

Indonesia sedang menggiatkan kunjungan pariwisatanya. Pada saat ini belum banyak pasar yang diutamakan menjadi andalan pariwisata. Hal ini sangat berbeda dengan beberapa negara tetangga yang giat mengedepankan pasar sebagai rangkaian dari kunjungan wisata. Tercatat Bangkok Thailand dengan pasar akhir pekannya yaitu Chatuchak, Singapura dengan Bugis Street dan Taiwan di kota Taipei dengan Ximending.

Yogyakarta memiliki sejarah yang kaya mirip dengan keberadaan kota Malaka di Malaysia yang kaya akan budaya dan menjadi kota tujuan wisata. Ada salah satu potensi pasar yang dapat ditingkatkan menjadi seperti halnya Jonker Street. Kita tidak asing lagi dengan ‘Sunmorí (sunday morning). Suatu pasar yang awalnya tumbuh di kawasan UGM setiap minggu pagi. Mahasiswa dan warga Yogyakarta mendatangi pasar ini untuk melakukan transaksi jual beli. Pasar ini disenangi konsumen karena produk yang disajikan bervariasi. Dari makanan, minuman, pakaian, pernak pernik, kerajinan dan lain-lain. Pasar ini telah memenuhi definisi dari William J Stanton (1993) karena memenuhi tiga unsur penting. Pertama orang dengan segala keinginan, dua adanya daya beli, dan tiga kemauan untuk membelanjakannya.

Kita akan dapat memahami dengan lebih jernih melalui analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunity and Threats) yang diciptakan Albert Humphrey. Kekuatan (strengths) dari sunmor adalah pasar ini sudah dikenal di Yogyakarta. Bisnis yang tidak sekadar jual beli tetapi telah menjadikan pengalaman (experience) bagi sebagian orang. Hal ini terutama berlaku bagi mahasiswa yang berasal dari luar Yogyakarta setelah keluar dari Yogya akan mengenang dan ingin mengunjungi lagi pasar ini, seperti halnya angkringan.

Sayangnya pasar ini memiliki beberapa kelemahan (weaknesses). Lokasi sunmor yang semakin terpinggirkan, panas, dan sesak. Parkir mobil di sepanjang Selokan Mataram tidak nyaman karena jalan sempit dan padat. Hilangnya rasa kenyamanan, mengakibatkan pengunjung tidak lagi mau mendatangi sunmor. Akhirnya, pasar ini bisa kehilangan pesona dan mati.

Destinasi Wisata

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X