Keluar dari Jerat Trump

Photo Author
- Selasa, 24 Januari 2017 | 06:12 WIB

RESMI sudah Donald Trump menjadi Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS). Prosesi inagurasi 20 Januari lalu menyedot perhatian besar dari seluruh penjuru dunia. Tidak hanya kontroversi seputar dirinya tetapi juga kebijakan yang akan dilakukan.

Dari perspektif kebijakan ekonomi, mazhab yang dianut Partai Republik pengusung Trump tipikal menggunakan ekspansi fiscal untuk menstimulasi pertumbuhan. Model kebijakan semacam ini potensial akan memantik defisit dan inflasi yang tinggi.

Akan tetapi, inflasi yang menaik ini yang justru ‘diidamkan’. Sejak krisis finansial global 2008, laju inflasi AS terlalu rendah dari angka ideal. Kecilnya inflasi menyebabkan tingkat produksi lesu sehingga angka pengangguran (untuk ukuran mereka) bertengger di level yang tinggi.

Momentum Kebangkitan

Tampilnya Trump, yang dikenal sebagai seorang pengusaha sukses, dalam panggung politik seolah menjadi momentum kebangkitan ekonomi. Sinyal ini senantiasa didengungkan saat Trump tampil selama kampanye, yakni mengembalikan kejayaan AS. Untuk mewujudkan janjinya, Trump diproyeksikan menyerap pasar keuangan dunia guna membiayai defisit belanjanya. Tendensi itu semakin jelas setelah beberapa CEO di bidang keuangan masuk dalam tim ekonomi. Agar menarik pemodal dunia, suku bunga obligasi pemerintah AS akan dipasang tinggi.

Efek domino di pasar keuangan jauh lebih cepat dengan dampak bola salju yang besar pula. Manuver kebijakan fiskal di atas memberi tekanan pada sisi moneter. Kendati secara institusional, Bank Sentral AS independen dari ranah politik, ekspansi fiskal akan dikalkulasi bank sentral dalam meracik strategi moneternya.

Dalam pandangan bank sentral, ekonomi AS tidak boleh dibiarkan berjalan ‘terlalu panas’ agar tidak menimbulkan risiko yang merugikan pemulihan yang telah diupayakan. Alhasil, Gubernur Bank Sentral AS, Janet Yellen memberi aba-aba akan menaikkan Fed rate dua sampai tiga kali pada tahun ini.

Dampak bagi Indonesia

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X