Faktanya, penelitian mahasiswa Teknologi Industri Pertanian (TIP) Fakultas Teknologi Pertanian UGM baru-baru ini menemukan bahwa margin keuntungan yang diperoleh oleh petani terminal agribisnis dalam usah atani cabe yang penuh risiko itu hanya sekitar 10%. Sementara itu, pengumpul di terminal agribisnis tanpa risiko memperoleh 20% -30%. Dan pengecer bisa ngundhuh
keuntungan spekulatif semau gue.
Untuk kasus yang diteliti ini ternyata terminal agribisnis hanya memberikan kemudahan eksploitatif bagi the big guys, pedagang dan pengecer itu, Dengan petani kecil sebagai objek penderita. Oleh karena itu jangan pernah dibayangkan bahwa melonjaknya harga cabe rawit ini adalah sorga bagi petani kecil. Tidak seberapa pengaruh nya pada tingkat farm gate price. Tetapi jelas mencekik pada tingkat pasar konsumsi.
Membiarkan tarian cabai rawit ini berlama-lama hanyalah memperkaya the big guys. Dengan tanpa cipratan berkah bagi rakyat tani miskin. Dan karenanya, tidak pernah ada ibu rumah tangga yang merelakannya.
(Prof Dr M Maksum Mahfoedz. Penulis adalah Wakil Ketua PB NU, Guru Besar TIP UGM. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Jumat 13 Januari 2017)