Meresonansi Tafsir Alquran (di) Nusantara

Photo Author
- Jumat, 9 Desember 2016 | 07:45 WIB

SEJARAH Islam di Indonesia sudah berjalan sangat lama. Islam di Nusantara mengalami perjalanan panjang yang penuh dinamika. Sejalan dengan ini, sejarah intelektual Islam ikut mencatatkan diri dengan berbagai peran yang dimainkan dalam membentuk Islam di Indonesia. Yang hadir dalam konteks masyarakat Indonesia yang plural.

Para ulama dengan berbagai karya intelektualnya berhasil ‘membumikan’ Islam kepada masyarakat terpelajar maupun awam. Baik melalui karya-karya sendiri maupun penerjemahan dari kitab kuning dengan memanfaatkan pengetahuan dan bahasa lokal yang memiliki keunikannya sendiri. Penggunaan aksara Arab Melayu atau aksara pegon dalam karya atau kitab terjemahan, misalnya, menjadi fenomena tersendiri dalam sejarah Islam Indonesia yang unik dibandingkan dengan negara lainnya.

Teks Klasik

Tahun 1995 Martin van Bruinessen menyebut lebih dari 500 judul kitab yang isinya beraneka ragam: terjemahan, syarah dan hasyiyah yang canggih terhadap teks klasik yang ditulis ulama dari pesantren-pesantren tradisional. Ada 200- an karya ditulis dengan Bahasa Melayu dan 150-an menggunakan Bahasa Jawa, sisanya menggunakan Bahasa Arab.

Karya-karya tersebut sebagian dikaji dan disampaikan kepada khalayak dalam berbagai forum. Untuk sekian waktu berhasil menggemakan gaung pemikiran ulama Nusantara. Pengajaran kitab-kitab tafsir Alquran yang ditulis dengan menggunakan bahasa dan atau aksara lokal di berbagai kesempatan dan forum-forum kecil di kampung seperti pengajian di musala, masjid, majelis taklim, pesantren kecil membuktikan peran yang tidak kecil dari khazanah pesantren dalam membangun masyarakat.

Seperti Tafsir al-Ibriz karya ulama kharismatik KH Bisri Musthofa atau Tafsir al-Iklil karya KH Mishbah Musthofa. Karya ini dikenal jemaah pengajian kampung melalui kiai-kiai kampung karena kekhasan metodenya yang sangat ‘merakyat’. Menggunakan makna antarbaris (gandhul) dan berbahasa Jawa dengan aksara pegon.

Kajian awal tentang tafsir Nusantara dilakukan oleh sarjana-sarjana Barat seperti Snouck Hurgronje, Howard M Federspiel, L. Anthony H Johns, Peter G Riddel. Mengambil subjek dan objek kajiannya masing-masing, para sarjana Barat ini memberikan informasi penting mengenai pertumbuhan dan perkembangan tulisan dan kitab yang ditulis para ulama dan pengkaji Alquran di wilayah Indonesia. Baik sebelum maupun setelah masa kemerdekaan.

Dengan tulisan para sarjana ini kita mengetahui nama-nama ahli tafsir Indonesia. Abdur Rauf Singkel yang menulis tafsir Tarjuman alMustafid, KH Shaleh Darat yang menulis Faydl al-Rahman dan konon merupakan guru dari dua pendiri organisasi muslim terbesar di Indonesia: KH Hasyim Asy’ari pendiri NU dan KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah. Pengkaji-pengkaji tafsir Alquran di Indonesia yang lain seperti Islah Gusmian dan Jajang A Rohmana memperkaya informasi tentang kitab-kitab tafsir Alquran di Nusantara khususnya yang menggunakan bahasabahasa lokal seperti Bahasa Jawa dan Sunda.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X