KBJ VI, ‘Ngrukti Luhuring Pakarti Jawi’

Photo Author
- Selasa, 8 November 2016 | 12:39 WIB

Rancu Bahasa

Perubahan lain yang perlu dicermati, penulis sebut ‘rancu bahasa’. Rancu bahasa adalah penggunaan Bahasa Jawa yang sebenarnya sekadar terjemahan Bahasa Indonesia. Gejala seperti dimaksudkan ditandai dengan tak digunakannya bentuk yang asli Bahasa Jawa. Bentuk yang digunakan justru yang merupakan terjemahan dari Bahasa Indonesia. Misalnya, bentuk ora mlebu nalar, milai, sambetan sebagai terjemahan dari ‘tidak masuk akal’, ‘mulai’, ‘sambutan’. Padahal, dalam Bahasa Jawa bentuk milai berarti ‘memisahmisahkan’, sedangkan bentuk sambetan berarti ‘utangan/pinjaman’. Dalam Bahasa Jawa, bentuk yang seharusnya digunakan ialah ora nalar, wiwiti, cecala.

Menetapkan kebijakan untuk mengatasi permasalahan seperti dicontohkan bukan hanya tidak mudah. Tetapi juga memerlukan kompromistik seluruh masyarakat tutur demi keberterimaan penyikapan. Dalam konteks itulah kongres perlu diadakan. Jadi, selamat berKongres Bahasa Jawa VI. Sugeng ngrukti luhuring pakarti Jawi.

(Edi Setiyanto MHum. Balai Bahasa DIY. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Selasa 8 November 2016)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X