SETELAH muncul kategorisasi generasi X (1965-1980), generasi Y (1981- 1994), dan generasi Z (1995-2010), kini muncul generasi ‘baru’ dengan corak dan gaya hidup baru, yakni yang disebut sebagai generasi milenial muslim (Generasi M). Jika ditilik dari periodisasi kelahirannya, kemunculan Generasi M sebenarnya ‘seangkatan’ dengan generasi Z, hanya saja yang membedakan keduanya adalah identitas keagamaan (khususnya Islam).
Generasi M memiliki karakter khusus yang tidak dimiliki generasi sebelumnya, yakni segolongan pemuda muslim yang terorganisasi, dan bangga dengan identitas keislamannya. Generasi M berpandangan bahwa seorang muslim boleh saja mengikuti arus kehidupan modern, tapi tanpa harus kehilangan jatidiri sebagai muslim. Sehingga mereka tidak canggung menggunakan atribut agama, dan sudah menjadi bagian dari gaya hidup yang berdimensi global. Seperti berbusana muslim/muslimah, berwisata halal, pilihan musik Islami dan pilihan produk halal baik makanan, minuman maupun kosmetik.
Identitas
Janmohamed (2016) menandai dua peristiwa monumental yang mendorong kelahiran generasi M. Pertama, merebaknya tekanan, teror dan stereotip teroris terhadap muslim minoritas di negara-negara Amerika dan Eropa pascaperistiwa peledakan bom WTC pada 11/11/- 2011. Serta sikap ‘berlebihan’ negara-negara Barat terhadap isu-isu ‘ekstrimis’ Islam dan terorisme global.
Fenomena itu memicu dan membangkitkan kesadaran pemuda muslim untuk bersikap kritis terhadap ajaran agamanya, dan lebih memilih jalan moderat. Di negara-negara dengan penduduk minoritas muslim, generasi M memilih untuk menampilkan Islam yang lebih berwajah humanis (rahmatan lil ‘aalamiin), sehingga eksistensi dan dakwahnya bisa diterima secara meluas di masyarakat dunia. Hal itu ditandai dengan pesatnya pertumbuhan populasi muslim di negara-negara Barat. Tidak mengherankan jika calon Walikota yang muslimpun akhirnya bisa memenangkan pemilihan Walikota London beberapa bulan yang lalu.
Kedua, pesatnya kemajuan teknologi informasi/komunikasi berbasis jaringan internet. Dalam hal ini ada kesamaan gaya hidup generasi M dengan generasi Z, yakni yang menonjol bercirikan dominasi penggunaan media komunikasi/informasi secara digital/viral/virtual seperti Facebook, WhatsApp, BBM, Telegram dan media sosial lainnya. Momentum ini berhasil menggerakkan pemuda muslim untuk secara masif menyebarkan syiar Islam dan mengenalkan gaya hidup Islami melalui media sosial.
Kedua peristiwa tersebut seolah ‘mematangkan’kehadiran generasi M yang dengan piawai mampu memadukan identitas modernitas dan keimanan dalam waktu yang bersamaan. Hal itu ditunjukkan dengan perilaku dan sikap hidup mereka terhadap pilihan mengkonsumsi produk/jasa sesuai dengan kaidah-kaidah agama, yakni memenuhi persyaratan halal dan thoyib. Sehingga dampaknya, permintaan terhadap produk-produk halal di pasar globalpun meningkat tajam.
Bisnis Global