Daya Tahan ‘KR’

Photo Author
- Selasa, 27 September 2016 | 22:21 WIB

HARI ini, Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat (SKH-KR) genap berusia 71 tahun. Jika manusia, umur 71 tahun merupakan usia senja. Kesehatan menurun. Berbagai penyakit mulai menyerang. Daya tahan pun berkurang. Kita menyebutnya faktor usia (faktor U) yang pada manusia terjadi secara alamiah. Pertanyaannya, bagaimana dengan KR? Seberapa kuat ia akan bertahan? Sepuluh tahun? Dua puluh tahun? Atau sampai kapan?

KR tercatat sebagai koran tertua yang terus terbit mengiringi kemerdekaan Indonesia. Secara historis, KR lahir dari kehendak kuat untuk mensyukuri dan mengawal kemerdekaan. HM Samawi (1913-1984) dan Madikin Wonohito (1912-1984) mengubah harian sore Sedya Tama yang terbit sejak 1930-an menjadi KR. Nama Kedaulatan Rakyat diusulkan Mr Soedarisman Poerwokoesoemo karena terinspirasi slogan berbahasa Belanda Volk Souvereiniteit. Sebuah ajakan untuk bersama-sama lepas dari penjajahan.

Usia 71 tahun sungguh patut disyukuri. Bukan perkara mudah mengelola KR sehingga mampu menembus semua periode politik di Indonesia. Orde Lama yang bercorak ëdemokrasi terpimpiní dapat dilampaui. Orde Baru yang lebih represif mampu dilewati. Orde Reformasi yang membuka diri bagi kemerdekaan pers (UU No. 40/1999) telah 17 tahun berhasil dijalani.

Sampai detik ini, banyak pihak yang telah memetik buah keberadaan KR. Slogan ‘Suara Hati Nurani Rakyat’ telah dibuktikan lewat perannya memediasi rakyat dan penyelenggara negara di semua tingkatan. ‘Jurnalisme silaturahmi’ telah menempatkan KR sebagai fortiter in re, suaviter in modo (tegas dalam masalah, halus dalam menyampaikan). Tindakan migunani tumraping liyan (berguna bagi masyarakat) mampu membuat KR sebagai koran terpopuler di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.

“Setelah bersyukur, lalu tanyakan eksistensi dirimu!” Begitu saran bijak bagi seseorang yang berulang tahun. Dalam hal ini ada beberapa catatan kritis perlu dikemukakan berkenaan dengan hadirnya media digital yang ke depan akan semakin marak.

Pertama, ungkapan Marshall McLuhan media is the extension of men terus berlaku. Media merupakan perkembangan dari peradaban manusia. Kehadiran media digital melahirkan revolusi besar yang tidak terjadi sebelumnya. Tahun 1930-an, saat radio menjadi media massa baru, koran tetap mampu bertahan. Begitu pun ketika televisi muncul pada tahun 1950-an, media massa cetak tidak tergoyahkan. Namun, sekarang, internet dan media online membuat cara berkomunikasi manusia sungguh berubah secara revolusioner.

Saat ini, puluhan koran ternama di dunia bangkrut. Di Inggris, The Sun milik Rupert Murdoch bangkrut sejak 2007. Hal sama terjadi di AS. Chicago Tribune, Los Angeles Time, dan The Ricky Mountain News dan puluhan lainnya gulung tikar. Di pihak lain, jumlah pengguna internet terus meningkat, termasuk dan terutama di Indonesia. Kenyataan ini menjadi pemaksa bagi pengelola koran cetak untuk bermain di media online. Mau tidak mau, suka tidak suka.

Kedua, telah datang generasi baru kelahiran tahun 2000-an yang semakin asing dengan koran cetak. Ini bukan isapan jempol, tetapi kenyataan di depan mata. Mahasiswa baru angkatan 2016 ‘yang lazim disebut ‘generasi Y misalnya, semakin ‘alergi’ media massa cetak. Mereka cekatan membuka gadget-nya untuk mengakses berita terkini. Modus baru ini pasti terus berkembang dengan sangat cepat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X