Dari kejernihan hati ingin disampaikan pesan bahwa tatkala mewartakan suatu kejadian kepada publik, sebenarnya bukan sekadar ingin dibaca dengan mata kepala. Namun lebih dalam lagi, KR sedang mengungkapkan isi hatinya, dan berharap dapat ditangkap dengan mata hati. Tatkala apa yang tersimpan dalam hatinya adalah kebenaran, keindahan, dan kemaslahatan, maka akan berwajah ceria, teduh, dan damai. Sebaliknya, tatkala apa yang tersimpan dalam hatinya adalah emosi, nafsu, dan keserakahan duniawi, maka KR akan terlihat sebagai wajah kepalsuan.
Oleh sebab itu, mesti percaya diri, dan hati-hati dalam mengimplementasikan semboyan Migunani Tumraping Liyan. Ini tidak sekadar berkaitan dengan kesantuan, objektivitas, dan keseimbangan. Melainkan juga terkait dengan visi, misi, dan arah pertumbuhan peradaban yang diharapkan.
(Prof Dr Sudjito SH MSi. Guru Besar UGM. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Senin 26 September 2016)