Keterikatan batin yang kuat antara Ibu dan janin, mempengaruhi kualitas hubungan Ibu dan bayi pada masa postpartum. Sebuah penelitian menyebutkan, ibu dengan skor mataernal-fetal attachment yang tinggi pada saat kehamilannya, cenderung lebih aktif dan lebih perduli terhadap bayi nya dibandingkan ibu yang memiliki skor maternal-fetal attachment rendah. Sementara itu, penelitian lain menyebutkan, Ibu yang memiliki maternal-fetal attachment yang baik pada saat kehamilannya, cenderung merasa bahagia dan terhindar dari depresi post partum pada saat masa nifas.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah, maternal-fetal attachment adalah sebuah proses yang harus terus ditingkatkan semenjak kehamilan untuk menjamin kelangsungan hubungan yang baik antara ibu dan anak dimasa yang akan datang. Maternal-fetal attachment mengilustrasikan kualitas hubungan ibu dan anak serta mempengaruhi gaya ibu pada saat ibu mendidik anaknya kelak. Maternal-fetal attachment merupakan kunci elemen dari identitas seorang ibu dan hal ini sangat dibutuhkan ibu dalam menjalani perannya sebagai orangtua.
(Endang Koni Suryaningsih MSc Ners-Mid. Dosen D III Kebidanan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta dan peneliti dengan konsentrasi Maternal-Fetal Attchment. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Kamis 8 September 2016)