Memberikan ASI memang bukan hanya sekadar transfer air susu. Lebih dari itu, dia merupakan pondasi penting bagi pembentukan generasi. Maka, jangan sampai terjadi generasi kurang ASI yang berujung pada fisik dan pribadi yang lemah. Bagaimana Indonesia hendak bersaing pada masa depan jika ternyata sumber daya manusianya seperti itu? Karena itu, kita jangan pernah meremehkan soal menyusui, mengingat implikasinya yang sangat serius pada masa depan.
Generasi emas yang merupakan cita-cita bangsa ini di tahun 2045 nanti, akan sangat tergantung keberhasilan pencapaiannya dengan apa yang kita lakukan hari ini. Bagaimana pemerintah dan elemen terkait memiliki niat baik untuk menyelamatkan nasib bayi-bayi para perempuan pekerja ini dari devisit ASI. Perlu ada kebijakan revolusioner yang mendukung keberhasilannya.
Sementara di sisi lain, para perempuan juga harus menyadari, bahwa memberikan ASI adalah kodrat mulia yang tidak akan tergantikan. Menyusui berarti memberikan kemenangan kehidupan kepada buah hati kita.
(Ane Permatasari SIP MA. Dosen Prodi Ilmu Pemerintahan Fisipol UMY. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Rabu 31 Agustus 2016)