Sementara, keberadaan Komunikasi Islam baik sebagai bangunan konsep keilmuan maupun sebagai lembaga akademik dalam catatan Dikti Kementerian Agama terdapat 182 lebih Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Ironisnya, belum mampu memberikan ruang diskursus dan problem solving apalagi jembatan di tengah pergulatan agama, media, dan politik Indonesia. Sudah selayaknyalah dipikirkan untuk melakukan rumusan Komunikasi Islam di Indonesia sebagai agenda besar ke depan.
Mayoritas penduduk Indonesia menganut Agama Islam. Maka konstruksi komunikasi yang berwarna keislaman sebenarnya memiliki peranan yang sangat optimal dalam menawarkan solusi-solusi problem kemasyarakatan dalam pengembangan sistem sosial berkarakter Islam. Problem komunikasi dalam berbagai level kajian mulai mikro hingga makro perlu diurai sehingga varian kajian akan semakin kuat karakternya. Agar dapat terimplementasikan dengan baik, perlu untuk diwujudkan dalam pengelolaan program studi.
(Mohammad Zamroni SSos. Ketua Panitia Semnas & Kongres Asosiasi Prodi KPIDosen KPI FDK UIN Yogya. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Selasa 30 Agustus 2016)