FDS yang diwacanakan Prof Muhajir sesungguhnya bukan hal baru. FDS sudah dilaksanakan oleh lembaga - lembaga pendidikan terutama lembaga pendidikan swasta, dan biasanya lembaga pendidikan yang mahal. Gagasan Mendikbud sesungguhnya adalah bagaimana agar yang tidak banyak duitnya juga menikmati seperti itu. Andaikan FDS diterapkan di sekolah negeri tentu pemerintah harus mendanai sekolah tersebut agar dapat melaksanakan FDS. Sehingga masyarakat yang kurang mampu pun dapat menikmati. Sekali pun masyarakat dapat memilih pendidikan yang terbaik buat putra - putrinya mau sistem full day school atau half day school.
Masa Depan
Mungkin baik kita simak kalimat Prof Dr Komarudin Hidayat. "Gagasan FDS yang dilontarkan Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy telah mengundang tanggapan pro-kontra. Padahal, yang mestinya ditangkap terlebih dahulu itu keprihatinan Menteri terhadap nasib siswa yang lingkungan sosialnya tidak sehat selepas pulang sekolah. Orangtua berangkat kerja pagi, pulang malam hari. Anak menghabiskan waktunya di tempat dan lingkungan sosial yang dibayangi peredaran narkoba, pornografi dan perkelahian. Itulah inti permasalahannya yang mesti kita turut prihatin".
Semoga kita tidak hanya berhenti berdebat di FDS saja tanpa memikirkan masa depan anak-anak bangsa.
(Arif Jamali Muis. Guru SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta dan Wakil Ketua PWM DIY. Artikel ini tertulis di Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Jumat 19 Agustus 2016)