Menguatkan nasionalisme, memang tidak semudah membalik tangan. Kendala utama, adalah penyakit materialistis, haus kekuasaan, dan hilangnya rasa kebangsaan. Patut diduga, para politikus yang nongkrong di berbagai lembaga pemerintahan, adalah mereka yang terjangkiti penyakit batin-kejiwaan ini. Orang-orang 'mulia' seperti: cendekiawan, ulama, rohaniwan pun, sering terjangkiti penyakit serupa. Sebagian dari mereka, kini sedang menjalani 'pengobatan' di rumah prodeo. Ironis, karena terlibat korupsi dan kenistaan lainnya.
Apapun kendalanya, penguatan nasionalisme, mesti dilakukan. Caranya, dengan menumbuhkan moral intelektual-kebangsaan secara masif, sedari usia dini. Misal: belajar sejarah, simbol-simbol negara, lagu nasional, memupuk karakter komunalistik-religius. Sehingga nilai-nilai Pancasila merasuk menjadi pandangan hidupnya.
(Prof Dr Sudjito SH MSi. Guru Besar Hukum UGM. Artikel ini tertulis di Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Selasa 16 Agustus 2016)