Revolusi Chip ala NVIDIA

Photo Author
- Minggu, 28 April 2024 | 18:50 WIB
Dr. Wing Wahyu Winarno
Dr. Wing Wahyu Winarno


KRjogja.com - YOGYA - Kalau Anda ditanya, apakah merek prosesor yang paling Anda idolakan? Mungkin jawabnya adalah Intel atau AMD. Itu tidak mengherankan karena Intel menguasai lebih dari 70% pangsa pasar prosesor, khususnya untuk PC dan notebook. Sedangkan para pemakai komputer yang lebih mengutamakan tampilan layar, misalnya animasi dan game, akan lebih banyak memilih AMD. Namun untuk urusan grafis, tidak ada yang pernah bisa mengalahkan NVIDIA, yang menguasai pasar prosesor grafis sebanyak lebih dari 80%. Meskipun NVIDIA juga membuat CPU sebagai prosesor utama komputer, namun omzetnya masih kalah dibanding Intel dan AMD.

Tetapi kondisi itu sepertinya akan segera bergeser. Baru-baru ini, pendiri dan sekaligus pemilik NVIDIA, Jensen Huang, mengenalkan prosesor terbarunya yang memiliki kemampuan luar biasa. Prosesor itu dinamai GB200 Grace Blackwell Superchip, atau sering disingkat Blackwell saja. Nama ini dipakai untuk mengenang ahli statistika AS David Harold Blackwell (24 April 1919-8 Juli 2010). Dia dikenal sebagai orang yang mengenalkan game theory, probability theory, information theory dan berbagai metode statistik.

Prosesor Blackwell memiliki 208 miliar transistor. Bandingkan dengan prosesor i9 kebanggaan Intel yang memiliki 4.2 miliar transistor, sementara M1 Max unggulan Apple Mac yang memiliki 57 miliar transistor, tentu bukan apa-apanya bila dibanding dengan prosesor Blackwell. Bahkan bila diukur kinerjanya, Intel i9 memiliki kecepatan 794 FLOPS, Blackwell memiliki kecepatan 20.000 FLOPS. Selain itu, transfer data di dalam kebanyakan prosesor masih berkecepatan Gigabit, Blackwell sudah mecapai Terabit, sehingga tidak lagi memerlukan memori sementara dan cache. Dengan demikian, boleh dibilang saat ini Blackwell tidak memiliki tandingan.

Baca Juga: BPR Bertumbangan

Prosesor cepat untuk apa?

Dengan prosesor terbarunya ini, NVIDIA telah melanggar hukum Moore, yang mengatakan bahwa kecepatan prosesor akan meningkat dua kali lipat dalam satu setengah tahun. Namun NVIDIA telah berhasil meningkatkan prosesornya 30 kali lipat dalam dua tahun. Hal ini benar-benar merupakan revolusi besar-besaran yang dilakukan oleh NVIDIA.

Lalu apa gunanya prosesor supercepat? Tentu banyak kegunaannya, paling tidak di bidang AI, animasi 3 dimensi, hingga robotika. Sejak tahun 2023 lalu dunia digemparkan dengan munculnya ChatGPT, aplikasi AI atau kecerdasan buatan yang ketika ditanya apa saja bisa menjawab, mulai dari cara memasak sup sampai menjawab soal matematika, bahkan merinci rukun sholat Ashar. Google pun kaget dan akhirnya meluncurkan Google Bard (yang diubah menjadi Gemini) dan Microsoft meluncurkan Copilot. Blackwell memungkinkan para pengembang untuk membuat aplikasi AI yang lebih canggih lagi, karena tidak hanya software, tapi nantinya sampai ke fisik.

Selama ini, para ilmuwan mengembangkan robot memerlukan banyak data dan banyak kondisi, termasuk kondisi lingkungannya. Misalnya, untuk membuat robot yang bisa naik turun tangga, bahkan melompat, maka diperlukan data apa saja kegiatan robot dan lingkungan apa saja, misalnya tangga. Setelah itu, barulah robot akan diproduksi. Jensen Huang sudah menjelaskan bahwa dengan prosesor Blackwell, semua hal itu bisa dilakukan melalui komputer saja, sehingga bakal menghemat waktu, biaya, dan tenaga.

Bisa dibayangkan apabila kita akan membuat robot yang bisa menari Serimpi, komputer cukup disuruh melihat pertunjukan di pagelaran. Apalagi hanya untuk membuat sepeda motor atau mobil, tidak perlu lagi membuat mobil konsep.

Baca Juga: Tiga Tantangan Besar Kini Dihadapi oleh Perguruan Tinggi dalam Mencerdaskan Bangsa

Pelajaran yang bisa diambil

Apa yang bisa dipetik dari pelajaran di atas adalah: kalau Anda sudah menjadi yang terbesar, janganlah beranggapan akan berlangsung selamanya, karena akan ada orang lain yang dapat segera menggeser Anda. Selain itu, reaksi terhadap sebuah keberhasilan bisnis bukanlalh diukur dengan banyaknya demo di jalanan, tetapi terhadap harga saham. Dengan prosesor Blackwell ini, harga saham NVIDIA naik dari $39 menjadi hampir $900 dalam kurun waktu beberapa bulan saja. (Dr. Wing Wahyu Winarno adalah Dosen STIE YKPN Yogyakarta dan Pengurus ISEI Cabang Yogyakarta)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X