Makanan (katering)
Transportasi
Tenda dan fasilitas di Arafah, Muzdalifah, dan Mina
Toilet dan sarana umum lainnya
2. Maktab
Adalah unit kerja atau kantor yang bernaung di bawah Syarikah. Maktab bertugas menangani jamaah dari negara tertentu secara administratif dan teknis, termasuk Indonesia.
3. Kafilah
Tim teknis di lapangan. Merekalah yang menangani makanan, pengaturan tenda, transportasi, dan keperluan harian jamaah secara langsung.
Sederhananya, Syarikah merancang sistem, Maktab mengatur wilayah kerja, dan Kafilah melaksanakan teknisnya di lapangan.
Dengan sistem ini, jamaah tidak lagi direpotkan oleh urusan logistik, rute perjalanan, atau keperluan domestik lainnya. Semua sudah diatur oleh tuan rumah.
Mengapa Banyak Keluhan di Media Sosial?
Berbagai keluhan yang muncul — makanan basi, AC mati, bus datang terlambat — adalah kasus-kasus parsial yang sebetulnya wajar dalam skala pelayanan jutaan orang dari berbagai negara. Tapi jika tidak dipahami dengan utuh, maka akan timbul generalisasi negatif yang tidak adil: seolah-olah sistem ini buruk seluruhnya.
Baca Juga: Liverpool Kesulitan Cari Titik Temu Soal Harga Kerkez Dengan Bournemouth
Untuk menjelaskan hal ini, Dr. dr. M. Husen Prabowo, Ketua Lembaga Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (LBIHU) Muhammadiyah Klaten, menggunakan analogi bijak:
“Orang yang hanya memegang buntut gajah, akan bilang gajah itu seperti tali. Yang memegang telinga akan bilang seperti kipas. Yang pegang kaki bilang seperti tiang. Semua tidak salah, tapi semua tidak utuh. Maka jangan nilai sistem syarikah hanya dari satu sisi saja.”
Peran Petugas Haji Indonesia: Mitra Strategis, Bukan Tukang Komplain
Pemerintah Indonesia mengirim ribuan petugas untuk mendampingi jamaah selama haji. Mulai dari Ketua Kloter, pembimbing ibadah, tenaga medis, hingga petugas non-kloter yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Mereka bukan pelayan utama, karena itu adalah peran Syarikah. Tapi mereka menjadi mitra strategis, penghubung, sekaligus pelindung psikologis dan spiritual bagi jamaah. Ketika terjadi masalah, mereka-lah yang membantu menjembatani antara jamaah dan tuan rumah.
Baca Juga: Idul Qurban, Cerminan Ketaatan Pada Alloh, Janganlah Owel
Kesimpulan: Jangan Pegang Buntut Gajah, Lihat Keseluruhannya
Ibadah haji bukan sekadar ritual. Ini perjalanan spiritual sekaligus sosial. Jamaah perlu mempersiapkan kesabaran dan keikhlasan sebanyak mungkin. Sistem pelayanan haji bukan sistem sempurna, tapi dibangun untuk melayani jutaan tamu Allah dengan cara yang tertib, bermartabat, dan manusiawi.
Alih-alih menyalahkan sistem karena satu kekeliruan, mari belajar memahami, bersyukur, dan menjaga prasangka baik — bahwa tuan rumah sedang berusaha sebaik mungkin untuk memuliakan tamu-tamu Allah. (Penulis adalah Karom KBIHU Arafah PDM Klaten Kloter SOC-76)